Skenario Pelecehan Putri Candrawathi Diungkap oleh Eks Karo Provost: Dipegang-pegang Pahanya
Adapun orang yang melakukan pelecehan itu menurut skenario Ferdy Sambo yakni Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir Yoshua.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
"Jadi waktu itu ibu putri nangis, nangis saya tanya. 'Maaf bu kira-kira apa yang terjadi?' jadi beliau menyampaikan bahwa saat itu beliau baru pulang dari Magelang, pakai celana pendek, istirahat di rumah Duren Tiga, sedang apa, santai-santai. Abis itu nangis lagi," kata Benny.
Setelahnya, Ferdy Sambo ikut cerita soal kejadian sesuai dengan skenarionya. Saat itu, mantan Kadiv Propam Polri tersebut menyatakan kalau telah terjadi pelecehan terhadap Putri.
Adapun orang yang melakukan pelecehan itu menurut skenario Ferdy Sambo yakni Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir Yoshua.
"Abis itu pak FS menambahkan bercerita lagi abis itu saya tanya lagi (ke PC) gimana ceritanya? selanjutnya si Almarhum Yosua itu melaksanakan pelecehan sehingga beliau berteriak, selanjutnya almarhum itu keluar," kata dia.
Mendengar penjelasan itu, majelis hakim lantas menanyakan tindak pelecehan apa yang dilakukan oleh Yoshua kepada Putri.
"Apa yang diceritakan tentang pelecehan itu?" tanya majelis hakim.
"Dipegang-pegang," jawab Benny Ali.
"Paha?" tanya lagi majelis hakim.
"Iya," jawab Benny.
Setelahnya, Benny menyatakan kalau Putri Candrawathi tak bisa menjawab lagi dan hanya menangis.
Akhirnya, Benny Ali bersama Susanto meninggalkan rumah Saguling dan kembali ke rumah dinas Ferdy Sambo yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP).
"Yang disampaikan itu?" tanya hakim Wahyu.
"Iya karena setiap kita tanya, tangis. Iya karena setiap kita tanya, tangis," jawab Benny Ali.
"Setelah itu?" tanya lagi hakim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.