Ferdy Sambo Panik setelah Brigadir J Ditembak, Minta Dipanggilkan Ambulans untuk Selamatkan Yosua
Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo mengaku panik setelah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ditembak oleh Bharada E.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Arif Fajar Nasucha
Setelah peristiwa tersebut, Sambo sempat meminta ajudannya yakni Prayogi Iktara Wikaton untuk memanggil ambulans.
Tujuannya untuk menyelamatkan nyawa Brigadir J.
“Saya keluar (rumah) ketemu Prayogi, saya sampaikan ‘kamu panggil ambulans’ karena saya berpikir mungkin masih bisa dibawa ke RS, Yang Mulia," katanya, mengutip Kompas.com.
Dalam persidangan tersebut, Sambo mengaku tak menembak Brigadir J.
Lebih lanjut, Sambo juga mengungkap soal Putri Candrawathi yang marah kepadanya karena dilibatkan dalam skenario kematian Brigadir J.
Putri marah setelah Sambo menjelaskan skenario tewasnya Brigadir J yakni adanya tembak-menembak antara Yosua dan Bharada E karena diawali adanya peristiwa pelecehan seksual kepada Putri.
Sambo juga menjelaskan kepada sang istri bahwa ia telah menyampaikan skenario tersebut kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Mengutip dari Kompas.com, mendengar hal itu Putri Candrawathi marah.
“Istri saya marah Yang Mulia. Istri saya menyampaikan 'dari awal saya enggak mau ini diketahui orang peristiwa di Magelang, kenapa kamu libatkan saya?” kata Ferdy Sambo menirukan percakapan dengan istrinya.
(Tribunnews.com/Salis, Kompas.com/Irfan Kamil)