Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Sesar Cugenang Penyebab Gempa M 5,6 di Cianjur, Punya Panjang 9 Kilometer Lewati 9 Desa

Penyebab gempa bumi berskala M 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 diakibatkan Sesar Cugenang. Berikut fakta-faktanya.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Fakta Sesar Cugenang Penyebab Gempa M 5,6 di Cianjur, Punya Panjang 9 Kilometer Lewati 9 Desa
fauzi noviandi/tribunjabar
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menunjukan peta patahan aktif Cugenang atau Sesar Cugenang penyebab gempa bumi di Cianjur pada 21 November 2022. Sesar Cugenang memilik pinajang 9 kilometer melintasi 9 desa. 

2, Punya Panjang 9 Kilometer Lintasi 9 Desa

Menurut Dwikora, Sesar Cugenang ini memiliki panjang patahan sekitar 9 kilometer, dengan radius berbahaya kiri-kanannya 300-500 meter

Patahan aktif Cugenangan tersebut mengarah ke barat laut tenggara dan melintasi sembilan desa di dua kecamatan.

"Panjang patahan ini sekitar 9 kilometer, dengan radius berbahaya kiri-kanannya 300-500 meter," ucapnya.

Adapun 9 desa yang dilintasi Sesar Cugenang di antaranya Desa Ciherang, Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, dan Desa Benjot di Kecamatan Cugenang.

Kemudian ada satu desa lainnya di ujung patahan yakni Desa Nagrak yang masuk wilayah Kecamatan Cianjur.

3. Tak Jauh Dari Istana Cipanas

BERITA TERKAIT

Dikatahui sesar Cugenang tak jauh dari Istana Kepresidenan Cipanas.

Meskipun begitu, Sesar Cugenang tidak melewatinya dan Istana Cipanas berada di wilayah aman.

4. Zona Bahaya Seluas 8,09 Kilometer Persegi

Berdasarkan gambar yang diambil dari udara. BMKG mengungkap Sesar Cugenang membentang dari Desa Nagrak, Desa Cibulakan, Desa Benjot, Desa Sarampad, Desa Mangunkerta, Desa Nyalindung, Desa Cibeureum, Desa Ciputri, dan Desa Ciherang.

Zona berbahaya yang direkomendasikan untuk direlokasi mencapai 8,09 kilometer persegi dengan total lebih kurang 1.800 rumah tinggal.

"Kawasan di zona berbahaya tersebut harus dikosongkan dari bangunan tempat tinggal, namun bisa dialihkan menjadi lahan pesawahan, resapan, hingga konservasi," kata Dwikora.

Menurutnya, jika di daerah sekitar patahan tersebut tetap dibangun hunian, suatu saat sesar akan bergeser kembali dan kurang lebih 20 tahun rumah-rumah di sekitarnya akan kembali runtuh akibat adanya gempa berulang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas