Fakta Sesar Cugenang Penyebab Gempa M 5,6 di Cianjur, Punya Panjang 9 Kilometer Lewati 9 Desa
Penyebab gempa bumi berskala M 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022 diakibatkan Sesar Cugenang. Berikut fakta-faktanya.
Penulis: Adi Suhendi
5. Perulangan Gempa Bumi 180 Tahun Lalu
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Mudrik Rahmawan sebelumnya sudah menduga bila gempa bumi di Cianjur pada 21 November 2022 bukan berasal dari Sesar Cimandiri.
Gempa yang terjadi baru-baru ini di Kabupaten Cianjur posisinya berada sekitar 11 kilometer Utara dari sesar Cimandiri.
Baca juga: BMKG Sebut Gempa di Cianjur Timbulkan Banyak Korban Jiwa Akibat Struktur Bangunan yang Kurang Baik
"Jadi, ini adalah sesar aktif yang belum terpetakan dan ini berada di dekat Cianjur itu," ujar Mudrik, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, antara tahun 1830-1900 di daerah tersebut pernah terjadi beberapa kali gempa bumi.
"Jadi, itu wilayah yang ternyata aktif menghasilkan gempa bumi dan kemungkinan bahwa gempa bumi yang terjadi kemarin, adalah perulangan dari gempa bumi 180-an tahun yang lalu," katanya.
6. Cipendawa Pacet Tak Layak Jadi Lokasi Relokasi
Lahan di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yang diusulkan dijadikan tempat relokasi tidak layak untuk dihuni.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati wilayah tersebut rawan terkena erupsi gunung.
"Pantauan dilapangan lahan di Cipendawa itu tidak layak, karena rawan terkena erupsi Gunung, makanya kita harus hati-hati dalam menetapkan hunian untuk warga terdampak," Dwikora, Jumat (9/12/2022).
Kemudian lahan relokasi di Kecamatan Mande kondisi tanahnya sedang dan cukup keras.
Sehingga layak untuk dijadikan tempa relokasi. Namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan.
"Lahan diajukan Pemkab Cianjur di Kecamatan Mande itukan ada beberapa dan layak untuk dihuni, namun dengan catatan harus dengan bangunan yang tahan gempa, karena jarak dekat dengan patahan," kata dia.
Selain itu , Dwikorita menjelaskan, lahan di Desa Sirnagalih yang saat ini sudah mulai pembangunan rumah bagi warga terdampak gempa pun layak untuk dihuni.
"Jadi berdasarkan hitungan sistematik kita, lahan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, dan Kecamatan Mande layak untuk dihuni, asalkan banguannya yang tahan gempa," ucapnya.
Ia menambahkan, berdasarkan kajian dari tiga lokasi lahan yang diajukan Pemkab Cianjur untuk tempat relokasi, dua diantaranya layak dijadikan tempa hunian tetap.
(Tribunjabar.id/ Fauzi Noviandi/ kompas.com/ Nur Rohmi Aida)