Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Etika Ketika Bertemu dengan Penyandang Disabilitas Fisik

Kemudian Ratnawati juga mengingatkan untuk memproritaskan penyandang disabilitas di transportasi umum dan toilet.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tiga Etika Ketika Bertemu dengan Penyandang Disabilitas Fisik
Shutterstock
Ilustrasi penyandang disabilitas. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan pemberdayaan disabilitas Precious One sampaikan bagaimana etika ketika bertemu dengan penyandang disabilitas fisik.

Hal ini disampaikan oleh Founder Precious One, Ratnawati dalam acara media gathering Jhonson & Jhonson bertajuk 'Day of Mindfulness and Inclusivity’ di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Pertama, berikan prioritas pada penyandang disabilitas pada fasilitas publik.

"Contohnya saat naik lift bertemu dengan teman disabilitas yang menggunakan kursi roda," ungkapnya di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Ia pun mengingatkan untuk tidak bersikap 'cuek' dan mendahului penyandang disabilitas.

Kemudian Ratnawati juga mengingatkan untuk memproritaskan penyandang disabilitas di transportasi umum dan toilet.

Berita Rekomendasi

"Kalau di tempat umum ada toilet khusus disabilitas jangan dipakai ya, meski ngantri jangan dipakai. Karena itu khusus buat mereka," tegasnya.

Baca juga: Penyandang Disabilitas Berhak Dapatkan Kesetaraan Akses Infomasi Melalui Teknologi Digital

Karena bisa saja saat toilet tersebut digunakan, sudah ada penyandang disabilitas yang telah mengantri.

"Kita tidak tahu pas pakai ternyata ada yang nunggu, jadi itu salah satu cara menghormati," tegasnya.

Kedua, tawarkan bantuan jika menemukan penyandang disabilitas sendirian.

Misal, ada penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda.


Penggunaan kursi roda yang sederhana bukan listrik kata Rahmawati, tidak lah mudah.

Sehingga jika sendirian ia menganjurkan untuk tawarkan bantuan.

Ketiga, jaga ekspresi wajah ketika bertemu dengan penyandang disabilitas fisik.

"Kita sering kali, melihat ujung rambut sampai ujung kaki. Itu sebenarnya secara tidak langsung telah mem-bully, bukan dengan perkataan tapi dengan tatapan," kata Rahmawati lagi.

Rahmawati pun mengingatkan untuk mulai menghargai penyandang disabilitas.

'Mulai hari ini biasa saja kalau ketemu. Tidak usah menganggap mereka sesuatu yang aneh, tapi anggap mereka sama seperti kita," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas