44,2 Juta Warga Indonesia Diprediksi Berpergian Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2023
Mobilitas masyarakat pada masa Natal dan Tahun Baru 2022/2023 dapat mencapai 44,17 juta orang atau 16,35% dari jumlah penduduk Indonesia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pergerakan atau mobilitas masyarakat pada masa Natal dan Tahun Baru 2022/2023 dapat mencapai 44,17 juta orang atau 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Karena itu, pemerintah mengantisipasi dengan menyiapkan sarana prasarana transportasi.
"Jumlah penumpang angkutan umum diprediksi meningkat," ujar Staf Ahli Bidang Logistik dan Multimoda Kementerian Perhubungan, Robby Kurniawan dalam diskusi yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Senin (19/12/2022).
Misalnya untuk angkutan jalan diprediksi naik 12 persen, penyeberangan naik 7 persen kereta api 127,6 persen dan udara 53,4 persen serta angkutan laut naik 156 persen.
Baca juga: Nataru 2023, 7 Kereta Layani Naik Turun Penumpang di Stasiun Jatinegara dan Karawang, Cek Jadwalnya
Disiapkan 57,693 unit bus yang stand by di 111 terminal untuk angkutan jalan.
“Kami juga menyediakan 910 unit kapal di 110 pelabuhan laut. Sementara angkutan kereta api ada 165 lokomotif, 1.716 kereta dan 77 KRD. Jumlah ini stand by di 9 Daops dan 1 Divre," bebernya.
Lebih lanjut, Robby menjelaskan pihaknya telah menyiapkan 205 unit kapal untuk angkutan penyeberangan yang tersedia di 11 lintas pelabuhan penyeberangan, 41 Dermaga MB, 3 Dermaga Ponton dan 16 Dermaga Plengsengan.
Sementara untuk transportasi udara, pihaknya telah menyiapkan 402 unit pesawat yang tersedia di 52 bandara di seluruh Indonesia.
"Ini memang jumlah yang sudah kita siapkan dengan memprediksi jumlah-jumlah kenaikan yang mungkin terjadi," kata dia.
Pembelian Tiket Penyeberangan Melalui Online
Pemerintah pun telah mengatur agar semua pemesanan tiket penyeberangan dilakukan secara digital, yakni melalui online.
"Kita sudah manage bahwa tidak ada penjualan tiketing di lokasi penyeberangan. Jadi semua tiket itu sudah dilakukan transaksi secara digital," terang dia.
Kebijakan ini merupakan salah satu bagian dari fokus Kemenhub, dimana terjadi penumpukan orang di lokasi penyeberangan.
Seperti yang terjadi di pelabuhan penyeberangan Merak dan Bakauheni.
Selain itu, pada tahun ini pihak Kemenhub juga mengantisipasi dengan melakukan penambahan unit kapal serta memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan lain seperti Ciwande dan pelabuhan existing lainnya.