Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbudristek: Program Organisasi Penggerak Selesaikan Krisis Pembelajaran

Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan Program Organisasi Penggerak memiliki sejumlah manfaat.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kemendikbudristek: Program Organisasi Penggerak Selesaikan Krisis Pembelajaran
(Dok. Kemendikbud)
Mendikbudristek Nadiem Makarim meluncurkan program Organisasi Penggerak menjadi kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-4 pada Maret 2020. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan Program Organisasi Penggerak (POP) memiliki sejumlah manfaat untuk pembelajaran.

Nunuk mengatakan Kemendikbudristek terus melakukan pendampingan dalam POP.

"Seluruh program yang telah dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi oleh Kemendikbudristek untuk kemudian dapat diketahui praktik-praktik mana yang memenuhi syarat untuk diterapkan dengan skala yang lebih luas,” ujar Nunuk melalui keterangan tertulis, Senin (19/12/2022).

Kemendikbudristek telah menyalurkan dana bantuan pemerintah kepada 131 ormas dengan 154 proposal kegiatan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.

Selain itu, terdapat dua ormas dengan pembiayaan mandiri secara penuh, sehingga jumlah ormas pelaksana POP adalah 133 dengan 157 proposal.

Baca juga: Bantu Penyandang Disabilitas Dapatkan Sertifikasi Profesi, Kemendikbudristek Dirikan 10 SLB LSP

Dirinya berharap program strategis POP dapat memperlihatkan praktik baik yang sudah dijalankan.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut diungkapkan Nunuk, saat ini evaluasi terhadap POP telah dilakukan menggunakan dua metode studi, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif.

Pengambilan data awal (baseline) studi kuantitatif, terang Nunuk, telah dilakukan di tahun 2021 melalui Survei PAUD dan Asesmen Nasional (AN) berikut dengan analisis datanya.

Baca juga: Kemendikbudristek: Kompetensi Digital Wajib Dimiliki Pelajar Vokasi di Era Industri 4.0

Studi kualitatif telah dilaksanakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan maupun penghambat intervensi ormas dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, serta penguatan karakter peserta didik.

"Selain itu, studi kualitatif juga dilakukan untuk menemukan karakteristik intervensi oleh ormas pelaksana POP yang memiliki potensi perluasan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional,” jelas Nunuk.

Seperti diketahui, Program Organisasi Penggerak menjadi kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-4 telah diluncurkan Mendikbudristek Nadiem Makarim, pada bulan Maret 2020.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas