Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPR: Permintaan Maaf Belanda Soal Perbudakan Hanya Keperluan Politik Sang Perdana Menteri

TB Hasanuddin mengatakan permintaan maaf Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte soal perbudakan di masa lalu hanya sekedar keperluan politik dalam negeri

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in DPR: Permintaan Maaf Belanda Soal Perbudakan Hanya Keperluan Politik Sang Perdana Menteri
Ist
Anggota Komisi I Anggota DPR fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin. TB Hasanuddin mengatakan permintaan maaf Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte soal perbudakan yang mereka lakukan di masa lalu hanya sekedar keperluan politik dalam negeri. (Istimewa) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan permintaan maaf Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte soal perbudakan yang mereka lakukan di masa lalu hanya sekedar keperluan politik dalam negeri.

Menurut TB Hasanuddin pernyataan tersebut terlalu politis dan hanya untuk keperluan politik dalam negeri sang Perdana Menteri Mark Rutte.

Hal ini disampaikan TB Hasanuddin dalam diskusi daring Megawati Institute 'Kolonialisme, Perbudakan & Kapitalisme: Setelah Permintaan Maaf Belanda Kepada Indonesia' pada Rabu (21/12/2022).

"Kementerian Luar Negeri juga kami sepakat dengan komisi 1 DPR itu lebih banyak pernyataan politis. Dan ini tentu untuk keperluan politik dalam negeri Perdana Menteri Mark Rutte," kata dia.

Pernyataan Mark Rutte dinilai punya maksud untuk menyalahkan tindakan pemerintah kolonial Belanda saat itu.

Mark Rutte juga tak secara khusus atau spesifik menyebut Indonesia dalam pernyataannya.

Berkenaan dengan itu, DPR meminta pemerintah hati-hati untuk merespons pernyataan Perdana Menteri Belanda tersebut.

Berita Rekomendasi

"Berbicara soal respon atau reaksi dari pemerintah Indonesia tentu harus hati-hati. Mengapa harus hati-hati karena ini baru pernyataan politik di lingkungan pemerintahan bahkan ketika dia berbicara di lingkungan mereka sendiri. Yang pertama tidak langsung menjurus ke Indonesia dan yang kedua baru pernyataan," terangnya.

Baca juga: Belanda Minta Maaf Atas Perbudakan di Masa Lalu, Termasuk Indonesia dan Afrika

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, di sela penyelenggaraan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Gedung Europa, Brussels, Rabu, (14/12/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, di sela penyelenggaraan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Gedung Europa, Brussels, Rabu, (14/12/2022). (Sekretariat Presiden)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas