Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaleidoskop 2022: Lima 'Wakil Tuhan' Jadi Makelar Kasus, KPK Jerat Belasan Tersangka

Di tahun 2022, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) keranjingan menetapkan lima hakim sebagai tersangka korupsi.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kaleidoskop 2022: Lima 'Wakil Tuhan' Jadi Makelar Kasus, KPK Jerat Belasan Tersangka
Tribunnews/JEPRIMA
Tersangka Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) Sudrajad Dimyati mengenakan rompi tahanan saat akan dihadirkan pada konferensi pers di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (23/9/2022). Pada kasus yang menyeret Hakim Agung Sudrajad Dimyati KPK mengamankan uang 205.000 Dolar Singapura dalam operasi tangkap tangan (OTT) kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA). Perkara ini juga melibatkan panitera pengganti, pegawai negeri sipil (PNS) di MA, hingga pengacara, dan dua orang dari pihak swasta. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tahun 2022, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) keranjingan menetapkan lima hakim sebagai tersangka korupsi.

Mereka ialah Hakim Agung Gazalba Saleh dan Hakim Agung Sudrajad Dimyati.

Kemudian Prasetio Nugroho selaku Hakim Yustisial/Panitera Pengganti pada Kamar Pidana dan asisten Gazalba, Hakim Yustisial/Panitera Pengganti Mahkamah Agung (MA) Elly Tri Pangestu, dan Hakim Yustisial Edy Wibowo.

Lima "Wakil Tuhan" itu disinyalir terlibat pengurusan perkara di MA.

Mukadimah Mafia Kasus

Terbongkarnya mafia kasus di MA bermulai dari perselisihan di dalam tubuh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana pada awal 2022.

Heryanto Tanaka selaku Debitur KSP Intidana melaporkan pengurus koperasi itu, Budiman Gandi Suparman, terkait dugaan pemalsuan akta.

BERITA TERKAIT

Perkara itu lantar bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Jawa Tengah. 

Heryanto didampingi pengacara bernama Yosep Parera dan Eko Suparno.

Majelis hakim menyatakan Budiman bebas dari jerat hukum, membuat Heryanto kalah.

Jaksa kemudian mengajukan kasasi ke MA. Pada tahap inilah dugaan suap mulai dilakukan.

Heryanto menugaskan Yosep dan Eko untuk menemui PNS di Kepaniteraan MA bernama Desy Yustria.

Melalui Desy, Yosep dan Eko meminta putusan kasasi dikondisikan dengan kesepakatan pemberian uang sebesar 202.000 dolar Singapura atau Rp2,2 miliar.

Desy bukanlah hakim agung. Ia tidak bisa menentukan langsung isi putusan kasasi. 

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas