Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Sakit Darurat Covid-19 Akan Ditutup, Pakar Berikan Tanggapan

Terkait penutupan rumah sakit darurat untuk Covid-19 ini, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman pun berikan tanggapan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Rumah Sakit Darurat Covid-19 Akan Ditutup, Pakar Berikan Tanggapan
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Darurat Covid-19 atau RSDC Wisma Atlet Kemayoran akan ditutup pada 31 Desember 2022.

Penghentian ini menyusul penurunan kasus Covid-19 di Indonesia.

Keputusan penghentian operasional RSDC itu ditetapkan dalam surat bernomor kop B.404.N/KA BNPB/PD.01.02/11/2022 yang diteken oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Terkait penutupan rumah sakit darurat untuk Covid-19 ini, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman pun berikan tanggapan.

Baca juga: Andil Besar RSDC Wisma Atlet Tangani Pandemi COVID-19 di Indonesia

Menurutnya, pada situasi seperti sekarang ini, penutupan rumah sakit bisa dilakukan.

"Dalam kondisi saat ini, penutupan itu dimungkinkan rumah sakit darurat. Karena saat ini dengan modal imunitas yang sudah jauh lebih baik," ungkapnya pada Tribunnews, Senin (26/12/2022).

Berita Rekomendasi

Meski, kata Dicky masih ada potensi memerlukan keberadaan rumah sakit darurat ini.

Belajar dari pengalaman pandemi, Indonesia menurutnya sudah harus memiliki kesiapan layanan kesehatan berskala besar jika kembali terjadinya wabah.

"Pemerintah sudah harus punya opsi strategi ketika kondisi gawat. Jangan sampai kelabakan lagi, jadi ditutup silakan. Tapi ketika diperlukan sudah siap," paparnya lagi.

Di sisi lain menurut Dicky hal lain yang harus dipastikan adalah penguatan sistim rujukan.

Mulai dari aspek layanan primer sampai rujukan tertinggi yaitu RS tipe A.

"Nah ini yang tentunya harus disiapkan. Dan tidak bisa berlambat-lambat, karena ancaman wabah berikut sebenarnya sudah di depan mata," tegasnya.

Dicky mengungkapkan, melihat kasus Covid-19 di Cina, jika negara tidak mampu menangani pasien yang sakit sebesar 50 persen dari total penduduk, maka situasi akan menjadi 'collapse.'

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas