Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surat Titah Raja atau Nawolo yang Menjadi Misteri Besar di Tengah Perselisihan Internal Keraton Solo

GRAy Devi mempertanyakan nawolo, atau surat berisi titah raja inilah yang menjadi dasar para abdi dalem melarangnya menemui ayahnya sendiri.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Surat Titah Raja atau Nawolo yang Menjadi Misteri Besar di Tengah Perselisihan Internal Keraton Solo
(Tangkap layar YouTube Kompas TV // KOMPAS.com Fristin Intan Sulistyowati)
Terjadi kisruh di Keraton Solo. GRAy Devi Lelyana Dewi mempertanyakan Nawolo, atau surat berisi titah raja inilah yang menjadi dasar para abdi dalem melarangnya menemui ayahnya sendiri. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut menanggapi konflik yang terjadi di Keraton Solo, Jawa Tengah.

Ia mengharapkan, konflik bisa segera diselesaikan dengan musyawarah.

Sebab, dua belah pihak yang terlibat konflik ada ikatan keluarga.

"Saya berharap di antara keluarga mereka bisa rembukan (musyawarah), wong ya mereka keluarga sendiri to," kata Ganjar seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Sementara Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka siap memberikan fasilitas kepada pihak Keraton Solo.

Pernyataan itu, disampaikan Gibran melalui akun resmi Twitternya @gibran_tweet ketika menanggapi pertanyaan dari warganet.

"@gibran_tweet mas wali kota itu kluarga kraton surakarta ribut2 lagi apa dr pemerintahan sendiri tidak mau menengahi atau memediasi buat mereka damai ya mas?" tanya @Wahyu hidayat.

BERITA REKOMENDASI

Gibran pun menjawab pertanyaan yang dilontarkan warganet tersebut.

"Sudah sering pak. Tadi pagi (Sabtu) saya sudah janjian dengan pak kapolres agar kedua kubu bisa duduk bareng dan berdamai."

"Kami siap untuk memfasilitasi mediasi. Tapi sekali lagi karena ini masalah internal, yg bisa menyelesaikan ya dari internal keluarga sendiri," tulis Gibran, dikutip Tribunnews.com dari akun Twitter @gibran_tweet.

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini terjadi keributan di Keraton Solo pada Jumat (23/12/2022) malam.

Keributan terjadi antara kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA) atau kubu Gusti Moeng.


LDA sendiri merupakan kerabat keraton yang berisi para adik dan anak raja.

Dari kericuhan tersebut, sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit karena mendapatkan luka.

Sebagian dari artikel ini bersumber dari Tribun Solo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas