Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei BNPT: Potensi Radikalisme Cenderung Tinggi ke Perempuan dan Generasi Muda Aktif Main Internet

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengatakan kalangan perempuan dan anak muda menjadi penyumbang potensi radikalisme.

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Survei BNPT: Potensi Radikalisme Cenderung Tinggi ke Perempuan dan Generasi Muda Aktif Main Internet
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar di sela acara Pernyataan Pers Akhir Tahun 2022 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) di Jakarta, Rabu (28/12/2022). Ia menyebut indeks risiko terorisme dan potensi radikalisasi di tahun 2022 menurun. Namun kalangan perempuan dan anak muda menjadi penyumbang potensi radikalisme. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyampaikan laporan akhir tahun dan penyampaian hasil indeks terkait tindak terorisme.

Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan indeks risiko terorisme dan potensi radikalisasi di tahun 2022 menurun.

Meski menurun, Boy mengatakan kalangan perempuan dan anak muda menjadi penyumbang potensi radikalisme.

“Survei ini menemukan Indeks Potensi Radikalisme lebih tinggi pada wanita, generasi muda dan mereka yang aktif di internet,” kata Boy Rafli Amar dalam pernyataan pers akhir tahun BNPT di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Adapun survei tersebut dilakukan oleh BNPT RI bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Puslitbang Kemenag, Kajian Terorisme UI, BRIN, The Centre for Indonesian Crisis Strategic Resolution (CICSR), Nasaruddin Umar Office, The Nusa Institute, Daulat Bangsa, dan Alvara Research Institute.

Indeks Risiko Terorisme 2022 Menurun

Berita Rekomendasi

BNPT sebelumnya melaporkan bahwa Indeks Risiko Terorisme mengalami penurunan pada tahun 2022.

Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan bahwa hasil penilaian itu berhasil melampaui target yang ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“Indeks dimensi target di tahun 2022 berada di angka 51,54. Angka ini lebih rendah dari yang ditetapkan RPJMN sebesar 54,26,” kata Boy Rafli Amar dalam pernyataan pers akhir tahun BNPT di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Baca juga: Pekerja Migran Indonesia Rentan Jadi Target Keterpaparan Radikalisme di Luar Negeri

Adapun Indeks Risiko Terorisme tahun 2022 terdiri dari dimensi target dan dimensi supply pelaku.

Indeks dimensi supply pelaku berada di angka 29,48. Angka ini lebih rendah dari yang ditetapkan RPJMN sebesar 38,00.

“Dalam hal ini, semakin kecil angka indeks maka risiko terorisme menjadi semakin rendah. Indeks tersebut menunjukkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi paham maupun aksi terorisme,” tutur Boy Rafli.

Indeks Potensi Radikalisasi Turun

Boy Rafli menambahkan ada penurunan sebesar 2,2 persen terkait indeks potensi radikalisme pada tahun 2022 ini.

“Terdapat penurunan Indeks Potensi Radikalisme tahun 2022 sebanyak 2,2 persen dari 12,2 persen di tahun 2020 menjadi 10 persen,” kata Boy Rafli Amar dalam pernyataan pers akhir tahun BNPT di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas