Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies Baswedan Bicara tentang Pemimpin yang Tak Tepati Janji, Balas Jokowi Soal Capres Rambut Putih?

Entah sebagai bentuk respons terhadap dukungan Jokowi ke Ganjar atau tidak, terkini, Anies Baswedan juga ikut bicara soal cara memilih pemimpin.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Anies Baswedan Bicara tentang Pemimpin yang Tak Tepati Janji, Balas Jokowi Soal Capres Rambut Putih?
Biro Setpres/KOMPAS TV
Jokowi dan Anies Baswedan. Entah sebagai bentuk respons terhadap dukungan Jokowi ke Ganjar atau tidak, terkini, Anies Baswedan juga ikut bicara soal cara memilih pemimpin. 

Kendati begitu, Anies Baswedan mengakui tak bakal ada sosok pemimpin yang bisa sempurna.

"Bandingkan antar orang yang mau bapak pilih. Begitu dibandingkan nanti di bawahnya ketemu persamaannya.

Itu namanya rational choice," tutur Anies.

Anies menjelaskan, sejatinya kredibilitas itu ada pada rekam jejak masing-masing orang.

"Visi misi itu bukan tidak penting karena pemimpin tanpa mimpi itu pasti bukan pemimpin. Pemimpin itu pasti punya mimpi tapi mimpi itu hanya kredibel kalau ditopang dengan rekam jejak. Kredibilitas itu ada pada rekam jejak, bukan pada keindahan mimpinya," tutur Anies.

Jokowi Ingatkan Parpol dan Pendukungnya Hati-hati Pilih Capres

Sebelum Anies Baswedan bicara soal cara memilih memimpin, Presiden Jokowi lebih dulu mengingatkan pimpinan parpol hingga pendukungnya agar berhati-hati memilih capres dan cawapres untuk Pillpres 2024.

Berita Rekomendasi

Hal itu disampaikan Jokowi setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres pada pada 3 Okotber 2022.

Peringatan dari Jokowi itu di antaranya saat menghadiri HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran Jakarta pada 21 Oktober 2022.

Jokowi meyakini Golkar yang sudah mempunyai pengalaman panjang dalam perpolitikan nasional akan cermat dan berhati-hati dalam mendeklarasikan capres dan cawapres 2024.

Dia mengatakan Golkar akan memilih capres dan cawapres dari tokoh-tokoh yang benar.

Ia mengibaratkan presiden sebagai pilot dan rakyat adalah para penumpangnya.

Perusahaan maskapai tentu tidak akan memilih calon pilot yang sekadar menarik tapi janjinya tidak masuk akal seperti bakal mengangkut semua calon penumpang di kelas bisnis dengan diskon.

"Apa yang ingin saya simpulkan dari pemilihan pilot ini. Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan co-pilot yang akan dipilih oleh rakyat.

Baca juga: Jika Anies-Andika Diduetkan, Pengamat: Apakah Ada Partai Lain yang Mau Gabung?

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas