Sejarah PDIP, Berhasil Hantarkan Jokowi Jadi Presiden 2 Periode hingga Jadi Partai Terkuat Saat Ini
Sebelum menjadi Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) terjun ke dunia politik dengan menunggangi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tahun 2005
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Namanya melejit karena dicitrakan dekat dengan rakyat.
Popularitas itu lantas memantapkan PDI-P untuk mengusung Jokowi di Pilpres 2014.
Dipasangkan dengan Jusuf Kalla, keduanya menang dan menjadi pimpinan negara tahun 2014-2019.
Jokowi kembali bertarung di Pilpres 2019 dan berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Lagi-lagi Jokowi-Ma'ruf pun keluar sebagai pemenang dengan mengantongi 85.607.362 suara.
Baca juga: PDIP Beri Pertimbangan Reshuffle ke Jokowi hingga Kemungkinan Kursi Kosong Diisi Kadernya
Survei PDIP
Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei tingkat keterpilihan atau elektabilitas partai politik (parpol).
Adapun hasilnya, PDIP masih menjadi parpol dengan elektabilitas terkuat dengen persentase 23,2 persen.
Hal ini dikatakan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, Kamis (22/12/2022).
"Ini temuan kami elektabilitas partai yang pertama masih sama sebenarnya dengan survei-survei sebelumnya yang tertinggi PDI Perjuangan di angka 23,2 persen," kata Hanta Yuda.
Sementara di posisi kedua, ada Partai Gerindra (11,1 persen), kemudian Golkar (9,3 persen), Nasdem (6,9 persen), Demokrat (6,7 persen).
Selanjutnya, ada PKB (5,6 persen), PKS (5,3 persen), PAN (4,1 persen), Partai Perindo (2,8 persen) dan PPP (2,0 persen).
Adapun penyelenggaraan survei ini dilakukan dengan tatap muka langsung pada 21 hingga 27 November.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan responden 1.220.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Malvyandie Haryadi)(Kompas.com/Aryo Putranto Saptohutomo/Fitria Chusna Farisa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.