Curhat Pernah Dilarang Kuliah, Megawati Protes: Loh Orang Pintar Mau Sekolah Kok Nggak Boleh
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pengalamannya yang pernah dilarang untuk menuntut ilmu hingga perguruan tinggi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan pentingnya pendidikan bagi masa depan setiap orang, termasuk dirinya.
Dalam Perayaan HUT ke-50 PDIP yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023), ia menyampaikan pengalamannya yang pernah dilarang untuk menuntut ilmu hingga perguruan tinggi.
Saat itu, kata Megawati, dirinya dan saudaranya hidup dalam masa penjajahan.
Tidak terima mendapatkan tindakan diskriminatif seperti itu, ia pun langsung menyampaikan protesnya kepada sang ayah, yakni Presiden ke-1 RI Soekarno.
"Zaman penjajahan aja, itu yang saya protes ke bapak saya, ketika saya, kakak saya dan lain-lain nggak boleh kuliah," kata Megawati, dalam sambutannya.
Presiden ke-5 RI itu pun mengaku tidak mengetahui alasan dibalik tindakan pelarangan tersebut, bahkan tidak ada bukti kertas yang menguatkan aturan itu.
"Alasannya apa saya nggak tahu, pokoknya nggak boleh aja, nggak ada kertas (yang menunjukkan tanda) melarang," tegas Megawati.
Mengetahui tindakan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat, ia kemudian menyampaikan protesnya kepada sang ayah.
Saat itu penjajah bahkan boleh untuk menuntut ilmu di negara ini.
"Penjajah boleh sekolah sampai dapat gelar insinyur loh, ini republik apa?," jelas Megawati.
Megawati pun menekankan bahwa peristiwa itu tidak boleh terulang di era modern ini.
Karena aturan terkait pendidikan yang dibuat oleh pemerintah seharusnya tidak membuat rakyatnya sengsara.
"Dan ini mau peristiwa begitu terjadi lagi? Kalau saya sebagai pemimpinmu, saya akan bilang 'No, karena menyengsarakan rakyat itu'," papar Megawati.
Baca juga: HUT ke-50 PDIP, Megawati Serahkan Tumpeng Pertama kepada Presiden Jokowi
Lebih lanjut Megawati kembali menegaskan bahwa orang yang pintar harus memperoleh kesempatan untuk mencapai cita-citanya.
"Loh orang pintar mau sekolah kok nggak boleh," pungkas Megawati.
Perlu diketahui, PDIP merayakan HUT ke-50 bertema 'Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam' dengan Sub Tema 'Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya'.
Peringatan ini akan dilakukan sebagai bagian konsolidasi Partai dalam rangka Pemenangan Pemilu sehingga sifatnya lebih ke internal untuk memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan dan keadilan sosial.