Balas Sindiran Megawati, NasDem: Surya Paloh Tak Berpikir hanya Selingkar Perut Saja
Partai NasDem merespons sindiran Ketua Umum PDIP soal partai politik (parpol) yang mendompleng kadernya sebagai calon presiden (capres).
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem merespons sindiran Ketua Umum PDIP soal partai politik (parpol) yang mendompleng kadernya sebagai calon presiden (capres).
Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan dalam berpolitik Surya Paloh tak hanya memikirkan selingkaran perut saja.
"Pak surya ingin menunjukan dalam konteks politik kita, kita tidak berpikir hanya selingkaran perut saja, selingkaran rumah tangga kita," kata Willy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Willy menjelaskan partai politik memiliki tugas untuk memajukan setiap putra-putri terbaik sesuai amanat undang-undang (UU).
Menurutnya, sesuatu yang lazim apabila partai politik mengajukan kadernya sendiri dalam kontestasi.
"Tapi kalau ada partai mengajukan orang di luar dirinya di luar kadernya di luar kepengurusannya, itu baru luar biasa, itu ada sacrifice di sana," ujar Willy.
Willy lalu menyinggung jika dalam perpolitikan di Indonesia orang mendirikan partai untuk mendapatkan sebuah jabatan.
"Bagaimana luar biasanya ketika orang mendirikan partai tidak untuk dirinya bahkan keluarganya itu kan sebuah kebajikan sebuah moralitas sebuah virtue yang didedikasikan oleh Surya Paloh," ucap dia.
"Jadi Pak Surya berpolitik out off the box. Pak Surya berpolitik tidak biasa-biasa saja," sambungnya.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menyindir partai politik yang justru mendukung atau bahkan mendeklarasikan kader partai lain sebagai calon presiden Pemilu 2024.
Mega menilai kelucuan dipertontonkan dalam perpolitikan era sekarang.
Baca juga: PDIP: NasDem Tak Sejalan dengan Visi-Misi Jokowi karena Usung Anies Baswedan
"Lucu ya orang berpolitik sekarang, jangan deh niruin. Kok kayak gitu ya gimana maunya, emangnya nggak punya kader sendiri?" kata Megawati dalam sambutannya di acara HUT ke-50 PDIP di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).
Ketum PDIP ini menyebut perpolitikan saat ini kerap memperlihatkan aksi dompleng mendompleng partai lain dengan cara mendukung kader partai lainnya sebagai capres mereka.
Atas hal itu Megawati sempat bertanya ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto apakah aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pengusungan capres memang sudah berubah atau belum.
"Iya dompleng - dompleng, ini aturannya gimana ya, aku tanya ke Hasto aturannya di KPU udah lain? Katanya nggak bu masih sama," terang Megawati.
Sindiran Megawati pun berlanjut saat membahas tujuan mendirikan partai. Menurutnya partai sebagai sebuah organisasi di bidang politik sepatutnya mempersiapkan kader internal mereka untuk menjadi pemimpin masa depan.
Sehingga jika ada partai yang malah mendukung kader dari partai berbeda, maka muncul pertanyaan besar dari Megawati.
"Kan kalau konotasinya, sepertinya partai kan kayak nggak punya kader, coba bayangin. Padahal kan udah jelas pemilu itu ada, calonkan harusnya ada. Jadi pertanyaan besar saya, big question, mau bikin partai itu untuk apa?" tanya dia.