Kouta Haji Indonesia Capai 221.000 Tahun 2023, Ahli Anjurkan Ada Mitigasi
Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Saat ini diketahui kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah.
Terkait hal ini, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman menyebutkan jika perlu ada mitigasi.
"Penuhnya kouta haji 2023 tentu selain kita syukuri, perlu juga dimitigasi untuk memastikan bahwa para haji ini bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancar,"ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (11/1/2023).
Mitigasi ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa para jamaah bisa melancarkan ibadah dengan lancar dan sehat.
"Di tengah penuhnya kouta haji ini yang perlu disiapkan pemerintah dari aspek jamaah haji adalah memastikan kesehatan,"katanya lagi.
Memastikan kesehatan jamaah bisa disiapkan mulai level puskesmas atau bisa melibatkan klinik untuk melakukan skrining.
"Di skrinning bukan untuk dibatasi, tapi dipastikan kondisi kesehatannya sehat, atau kalau punya komorbid dia sakit terkendali, ini yang harus dilakukan," paparnya lagi.
Selain itu ia menganjurkan adanya promosi kesehatan seperti pola hidup bersih dan sehat.
Dimulai dari sekarang hingga saat akan berangkat haji nanti.
Baca juga: Kuota Haji 2023 Lebih dari 200 Ribu, Berikut Tips yang Perlu Diperhatikan Saat Ajukan Paspor Haji
Lalu Dicky menganjurkan untuk lakukan vaksinasi Meningitis, meski saat ini tidak diwajibkan.
"Saya menyarankan lakukan vaksin Meningitis. Bila diperlukan gunakan vaksin flu, dan jangan lupa booster dari vaksinasi Covid-19, itu penting sekali," tegasnya.
Tidak lupa pula kesiapan dari petugas haji, diikuti kesiapan dari Mekkah dan Madinah sendiri.