PKS soal Isu Koalisi Perubahan Bubar: Tak Ada Keretakan antara Kami, NasDem dan Demokrat
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menanggapi soal isu Koalisi Perubahan akan bubar seiring dengan alotnya pembahasan cawapres Anies Baswedan
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menanggapi soal isu Koalisi Perubahan akan bubar seiring dengan alotnya pembahasan cawapres Anies Baswedan.
Kholid mengatakan dalam pembahasan di tim kecil, semua pembasahan dibahas dengan rasional dan tidak emosional.
"Setahu saya PD juga objektif dan rasional. Selama ada calon yang lebih baik, punya kapasitas menang yang lebih bagus, mereka juga terbuka. Intinya dibahas dan disepakati secara rasional dan tidak emosional," kata Kholid kepada wartawan, Kamis (12/1/2023).
Pembahasan di tim kecil ketiga partai yakni PKS, NasDem, dan Demokrat, dikatakan Kholid, bersifat terbuka.
"Kita pakai data dan fakta. Kita bahas secara rasional dan objektif mana yang paling memenuhi kriteria pasangan yang terbaik. Kami berpegang pada pembahasan di tim kecil, bukan pernyataan di media," ujarnya.
Kholid menilai NasDem pun masih berkomitmen untuk menentukan cawapres berdasarkan keputusan Anies sendiri.
"Dalam pembahasan di tim kecil, progresnya juga semakin baik. Tidak ada keretakan antara NasDem, PKS dan PD," ujarnya.
"PKS sendiri mengedepankan kebersamaan, tidak ada paksaan atau ancaman, karena kami mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai," tandas Kholid.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai koalisi Partai NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa bubar sebelum mengumumkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Menurut Arifki, bubar atau tidaknya rencana Koalisi Perubahan tersebut tergantung kesabaran ketiga partai politik (parpol) tersebut menunggu relasi kepentingan masing-masing.
"Jika ketiga partai ini tidak sabar dan memahami kepentingan masing-masing partai, koalisi ini bubar sebelum umumkan paket capres dan cawapres sangat berpotensi besar," kata Arifki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/1/2023).
Ia mengatakan dinamika Koalisi Perubahan sepertinya bakal lama dengan belum jelasnya cawapres Anies dan tarik-menarik antara ketiga partai.
Arifki menilai Koalisi Perubahan berpotensi bubar jika terjadi tekanan untuk mengusung cawapres Anies dari PKS dan Demokrat.
Ia menyebut NasDem memiliki nilai positif karena mendeklarasikan Anies lebih awal, meskipun kepastiannya bakal maju sebagai capres hingga saat ini masih dilematis.
Baca juga: NasDem: Koalisi Perubahan Final Tunggu Momentum Tepat Deklarasi, Kapan? Bisa Januari, Februari