Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lembaran Baru Keraton Solo Pasca-Islahnya 2 Kubu yang Berseteru, Berbenah Selamatkan Warisan Bangsa

Konflik berpanjangan hingga puluhan tahun membuat gedung-gedung di Keraton Surakarta makin tidak terurus dan nyaris hancur.

Penulis: Alfin Wahyu Yulianto
Editor: fajri digit sholikhawan
zoom-in Lembaran Baru Keraton Solo Pasca-Islahnya 2 Kubu yang Berseteru, Berbenah Selamatkan Warisan Bangsa
Tribunnews.com/Alfin Wahyu Yulianto
Ratusan pengunjungi mengantre masuk ke dalam Keraton Surakarta Hadiningrat yang kembali dibuka setelah 6 tahun ditutup karena konflik internal pada Sabtu (7/1/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Kisruh internal yang terjadi di Keraton Surakarta Hadiningrat akhirnya menemui titik temu dan berakhir manis.

Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koesmoertiyah Wandansari atau Gusti Moeng akhirnya bisa bertemu dengan Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII setelah sepuluh tahun berseteru.

Pertemuan Gusti Moeng dengan kakaknya itu terjadi di kediaman PB XIII di Sasana Narendra, Keraton Surakarta, Selasa (3/1/2023) lalu.

Gusti Moeng ditemani KRAY Herniatie Sriana Munasari bertemu dengan PB XIII bersama istri GKR Pakubuwana dan Putra Mahkota KGPAA Suryo Aryo Mustiko atau KGPAA Purbaya.

Gusti Moeng menemui Pakubuwono XIII untuk meminta maaf, dan mengajak melestarikan Keraton Surakarta sebagai peninggalan dinasti Mataram.

Dalam pertemuan tersebut tangis Sinuhun pecah, ia bahagia akhirnya bisa kembali duduk bersama dengan adiknya setelah sepuluh tahun tak bicara.

"Mboten sah menggalih (tidak perlu berprasangka) ke saya jelek. Saya enggak mungkin apa-apa ke Kang Mas. Kang Mas itu kan yang nyengkuyung (menjunjung tinggi) kita semua," tutur Gusti Moeng.

Berita Rekomendasi

Namun meskipun dua kubu yang berseteru sudah berdamai, bukan berarti permasalahan di Keraton Surakarta telah selesai.

Konflik berpanjangan hingga puluhan tahun membuat gedung-gedung di keraton makin tidak terurus dan nyaris hancur.

Beberapa bangunan yang nyaris hancur yakni Keraton Kulon yang merupakan bekas tempat tinggal PB X dan Panggung Songgo Buwono yang merupakan menara ikon Keraton Surakarta.

"Di Asia Tenggara yang punya menara seperti itu gaada. Songgo Buwowo ini tingginya 36 meter dan jadi ikon nusantara juga," terangnya.

Beberapa bagian memang cukup urgent untuk dibenahi agar kerusakan tidak semakin parah. Apalagi pihak pemerintah belum dapat segera mencairkan dana bantuan yang telah dijanjikan.

Tak mau lama diam menunggu bantuan pemerintah, pihak Keraton Surakarta pun berbenah memperbaiki keraton.

Gusti Moeng menjelaskan pihaknya saat ini berusaha memperbaiki gedung Keraton Kasunanan Surakarta dengan patungan antara sesama sentana dalem (keluarga raja).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas