Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tolak Perppu Cipta Kerja, Presiden Partai Buruh: Negara Kok Jadi Agen Outsourcing?

Presiden Partai Buruh Said Iqbal meminta kepada seluruh simpatisan Partai Buruh untuk melawan isi Perppu tersebut

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tolak Perppu Cipta Kerja, Presiden Partai Buruh: Negara Kok Jadi Agen Outsourcing?
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Presiden Partai Buruh Said Iqbal pada konferensi pers Rakernas 2023 Partai Buruh di Hotel Ciputra Jakarta Barat, Minggu (15/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Buruh bakal menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 yang dihelat di Hotel Ciputra Jakarta Barat, pada 16-17 Januari.

Satu di antara pembahasan Rakernas tersebut yakni mengenai Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal meminta kepada seluruh simpatisan Partai Buruh untuk melawan isi Perppu tersebut.

"Selain berkampanye, Partai Buruh akan meminta simpatisan, kader, di seluruh Indonesia untuk melawan isi Perppu nomor 2 tahun 2022 tentang Omnibus Law Cipta Kerja. Ada lobi, ada aksi, ada konsolidasi. Ini isu utamanya partai buruh dalam jangka pendek," kata Said dalam konferensi pers Partai Buruh, Minggu (15/1/2023).

Baca juga: Partai Buruh Berniat Ajukan Judicial Review Soal Presidential Threshold ke MK

Said menjelaskan, satu di antara yang ditolak oleh buruh dalam Perppu Cipta Kerja adalah tentang outsourcing atau alih daya. 

Said menjelaskan, kegiatan outsourcing dalam UU Nomor 13 tahun 2003 itu dilarang. Akan tetapi dikecualikan untuk 5 bidang pekerjaan, yaitu katering, security, driver (sopir), cleaning service, dan jasa penunjang perminyakan.

Berita Rekomendasi

"Tapi dalam Perppu, outsourcing boleh. Dan anehnya nanti yang menentukan boleh mana boleh tidak outsourcing, negara! Lha negara kok jadi agen outsourcing?" ujar Said.

"Itu jelas tuh yang menentukan boleh tidak itu pemerintah. Jahat bener," tandasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas