Ini Peran Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka RR, Kuat, dan Bharada E dalam Pembunuhan Brigadir J
5 terdakwa pembunuhan Brigadir J sudah mendengarkan tuntutan. Terungkap peran Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bripka RR, dan Bharada E.
Penulis: Adi Suhendi
Menurut JPU, Sambo tak hanya merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Ferdy Sambo juga berusaha menyembunyikan pembunuhan agar orang lain tak tau dialah dalang sebenarnya.
Baca juga: Aksi Fans Berat Ferdy Sambo: Syarifah Ima 2 Kali Terobos Sidang, Beri Hadiah hingga Ingin Peluk
"Dalam hal ini telah pula terfikirkan olehnya akibat oleh pembunuhan itu atapun cara-cara lain sehingga orang lain tidak dengan mudah mengetahui bahwa dialah pembunuhnya," katanya.
Ferdy sambo pun berupaya menghilangkan sidik jari di senjata api yang digunakannya seusai berhasil membunuh Brigadir J.
Jaksa Andri Saputra mengungkap Ferdy Sambo sempat menghampiri tubuh Brigadir J yang telah dalam kondisi telungkup seusai ditembak Bharada E.
Saat itu, Ferdy Sambo terlihat memakai sarung tangan hitam.
Baca juga: Ferdy Sambo Dituntut Hukuman Seumur Hidup, Pakar: Jika Maafnya Sungguh-sungguh, Itu Bisa Meringankan
Berikutnya, Ferdy Sambo pun menembak ke arah Brigadir J hingga akhirnya meninggal dunia.
Adapun tembakan itu memakai senjata api miliknya sendiri.
"Berdasarkan keterangan Richard Eliezer, terdakwa Ferdy Sambo seketika itu juga menghampiri tubuh Yosua Hutabarat yang tertelungkup, menggunakan sarung tangan hitam, menggenggam senjata api menembakkan ke arah tubuh korban hingga akhirnya Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal dunia," Jaksa Andri.
Jaksa Andri menyatakan bahwa Ferdy Sambo pun kemudian jongkok di depan tangga dan menembak berkali-kali ke arah tembok.
Hal tersebut bertujuan seolah-olah tewasnya Brigadir J karena tembak menembak dengan Bharada E.
"Setelah itu Ferdy Sambo jongkok di depan tangga dan menembak berkali-kali ke arah tembok di atas tangga lalu berbalik sambil jongkok dan menembak berkali-kali ke arah plafon di atas TV guna menciptakan seolah-olah terjadi tembak menembak," ungkap Jaksa Andri.
Lebih lanjut, Jaksa Andri menjelaskan bahwa senpi yang dipakai Ferdy Sambo pun sengaja dilap untuk menghilangkan sidik jari.
Lalu, senjata itu diletakan Sambo di tangan kiri jenazah Brigadir J.
"Senjata yang digunakan Ferdy Sambo dilap guna menghilangkan sidik jari terdakwa lalu diletakan di tangan kiri korban Nofriansyah Yosua Hutabarat seolah-olah terjadi tembak menembak yang mengakibatkan Nofriansyah Yosua Hutabarat tertembak dan meninghal dunia," katanya.