Buntut Sebut Jokowi Seperti Firaun, Cak Nun Mengaku Disidang Keluarga dan Dimarahi Anak
Permintaan maaf itu disampaikan Cak Nun melalui sebuah video berjudul 'Mbah Nun Kesambet' yang diunggah di channel YouTube CakNun.com.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Itu pertanyaannya adalah kita belum tahu sekarang itu hidayah Allah, apa saya disesatkan oleh iblis, apakah saya dilulu (disuruh) oleh dajjal, siapa, saya belum tahu. Nanti kita lihat berikutnya akan terjadi apa," tegasnya.
Sebelumnya potongan video ceramah Cak Nun viral di media sosial.
Dalam video tersebut Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman.
Cak Nun juga menyinggung soal Pemilu 2024. "Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak? Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.
Cak Nun menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman dan Qorun.
"Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.
Akibat ucapan kontroversialnya itu, Cak Jun juga 'disidang' oleh keluarganya.
"Saya itu barusan disidang sama keluarga, dihajar pokoke disalah-salahke, digoblok-goblokke, disesat-sesatke. Kenapa digoblok-goblokke, karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan," kata Cak Nun.
"Saya dianggap tidak bijaksana. Kan saya mengajarkan jangan ngomong 'siapa'. Tapi 'apa', kan gitu. Itu saya sendiri melanggar," tutur Cak Nun.
Bahkan putranya yakni Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe 'Letto' ikut menegurnya habis-habisan.
"Jadi ya saya minta maaf sama keluarga, termasuk Sabrang iki ngajar aku entek-entekan karena saya melakukan apa yang saya sendiri mengajarkan untuk tidak dilakukan," bebernya.
Namun Cak Nun menyampaikan dirinya tak mempermasalahkan sikap dari keluarganya itu. Justru, menurutnya itu adalah suatu bentuk cinta akan bagaimana orang-orang terdekatnya mengontrol dirinya.
"Dan saya pertama memohon ampun kepada Allah SWT, Allahummaghfirli, Allahummahdini, Allahummarhamni. Jadi, saya mohon ampun kepada Allah, jadi saya mohon rahmat kepada Allah, jadi saya mohon pertolongan kepada Allah, dan saya mohon tuntunan dari Allah," imbuhnya.
Cak Nun turut menyampaikan permintaan maaf kepada siapa saja yang merasa dirugikan karena ucapannya itu.
"Dan saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu," katanya.(tribun network/vit/dod)