Pengamat Menilai Masuknya Ridwan Kamil ke Golkar Bukan untuk Urusan Capres dan Cawapres
Ujang Komarudin menilai bahwa masuknya Ridwan Kamil ke Golkar bukan untuk urusan capres dan cawapres.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai bahwa masuknya Ridwan Kamil ke Golkar bukan untuk urusan capres dan cawapres.
Menurut Ujang tidak ada rumusnya jika Ridwan Kamil jadi capres dan cawapres dari Partai Golkar.
"Ridwan Kamil itu masuk Golkar bukan untuk jadi Capres dan Cawapres. Kalau menjadi capres dan cawapres tidak ada rumusnya," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Senin (23/1/2023).
"KIB itu capresnya kemungkinan Ganjar. Masa cawapresnya Ridwan Kamil harga diri partainya dimana. Kaderisasinya dimana masa orang luar semua," sambungnya.
Ujang kemudian mempertanyakan Ganjar Pranowo orang PDIP dan Ridwan Kamil orang luar. Lalu tokoh senior partai Golkar kemana, kaderisasinya bagaimana.
"Menurutnya saya masuknya Ridwan Kamil ke Golkar merupakan simbiosis mutualisme kedua. Bisa jadi bagi Ridwan Kamil untuk mengamankan tiket Pilkada di 2024 nanti," sambungnya.
Menurut Ujang hal itu dikarenakan Ridwan Kamil butuh sandaran partai politik untuk kepentingan Pilkada Jawa Barat 2024 mendatang.
"Mengapa demikian karena dulu Ridwan Kamil didukung Nasdem dan sekarang sudah tidak lagi. Maka Ridwan Kamil butuh sandaran partai, maka Golkar salah satu pilihan Ridwan Kamil," tutupnya.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng menegaskan partainya tetap mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) sesuai hasil Musyawarah Nasional (Munas).
Hal itu merespons bergabungnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Partai Golkar jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Kalau Munas kan udah putus, pak airlangga capres, gak mungkin rubah kecuali ada Munas Luar Biasa," kata Mekeng di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).
Mekeng menegaskan untuk menggelar Munas Luar Biasa pun harus memenuhi beberapa syarat.
"Dan untuk membuat Munas Luar Biasa kan ada prasyarat yang harus dilalui, jadi agak susah," ujarnya.
Ia juga memastikan jika Ridwan Kamil akan mengikuti keputusan Munas, yakni mendukung Airlangga capres.
Baca juga: Pengamat Nilai Ridwan Kamil Gabung Golkar untuk Kepentingan Pilgub Jabar, Bukan Pilkada Jakarta
"Tadi kan Pak Ridwan Kamil bilang, dia tahu diri, dia ikut fatsun," ucap Mekeng.
Adapun Airlangga Hartarto mempercayakan Ridwan Kamil menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih.
Selain itu Ridwan Kamil mengemban tugas sebagai co-chair Bappilu Partai Golkar.