Survei Algoritma: Masyarakat Tidak Setuju Presiden Jokowi Maju Sebagai Calon Wakil Presiden
Direktur Riset dan Program Algoritma Fajar Nursahid mengatakan, ada 57,8 persen masyarakat yang menyatakan tidak setuju.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rilis Survei Nasional Algoritma Research and Consulting menemukan, masyarakat tidak setuju jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Direktur Riset dan Program Algoritma Fajar Nursahid mengatakan, ada 57,8 persen masyarakat yang menyatakan tidak setuju.
"Publik mengatakan tidak setuju. Hampir 60 persen masyarakat mengatakan bahwa pak Jokowi sebaiknya tidak maju sebagai wakil presiden," kata Fajar, dalam pemaparannya, di sebuah hotel di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).
Baca juga: Survei Algoritma: Masyarakat Nilai Ganjar Cocok Lanjutkan Kebijakan Jokowi
Menurutnya, ada resistensi publik terkait wacana tersebut.
"Ada resistensi publik yang cukup kuat untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang kita anggap bagian dari skenario politik para elit," jelasnya.
Meski demikian, Fajar juga menuturkan, masih ada 31,1 persen masyarakat yang mendukung hal tersebut.
Kemudian, dalam survei itu juga ditemukan 7,5 persen masyarakat mengatakan tidak tahu.
Lanjutnya, 3,6 persen masyarakat tidak menjawab pertanyaan tersebut dalam surveinya.
Adapun survei Algoritma ini mengambil sampel 1.214 responden yang terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih.
Baca juga: Survei: Masyarakat Harap Jokowi Netral, Tidak Endorse Capres
Hasil survei mewakili pendapat penduduk usia dewasa (usia pilih) secara nasional.
Margin of error: +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data dilakukan pada 19 sampai 30 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner, dilakukan oleh 66 enumerator.