Jokowi Senang Angka Kelahiran Capai 2,1: Artinya Tak Ada Resesi Seks di Indonesia
Presiden Jokowi senang dengan persentase angka kelahiran di Indonesia yang mencapai 2,1.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
"kemarin2 bayi bab 10x sehari, alhamdulillah sejak minum Susu, Kopi skrg dia bab 9x sehari," lanjutnya.
Video yang memperlihatkan bayi diberi minum kopi sachet diduga oleh ibunya direspons oleh warganet.
Bahaya kopi saset untuk bayi
Menanggapi video ini, dokter anak dari Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Ardi Santoso memberikan penjelasannya.
Ardi mengungkapkan kopi bukanlah pilihan minuman yang dianjurkan untuk anak-anak khususnya bayi.
Hal tersebut lantaran kopi memiliki kandungan yang tidak bermanfaat bagi bayi dan justru membahayakan.
Sehingga, Ardi menyarankan agar bayi khususnya yang berumur di bawah 6 bulan untuk diberikan ASI saja.
“Kopi bukanlah pilihan minuman yang dianjurkan untuk anak-anak, terlebih bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Soalnya pada usia ini, satu-satunya asupan yang boleh diberikan adalah ASI.”
“Selain tidak bermanfaat, memberikan kopi dan minuman berkafein justru bisa membahayakannya,” kata Ardi saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (23/1/2023).
Ardi menjelaskan efek yang akan dirasakan jika diberi minuman kopi adalah peningkatan denyut jantung hingga mengganggu metabolisme tubuh bayi tersebut.
Selain itu, lanjutnya, pemberian kopi terus menerus kepada bayi juga akan memiliki efek jangka panjang seperti gagal tumbuh dan menjurus ke stunting.
“(Efek kopi ke bayi) bisa meningkatkan denyut jantung yang otomatis bikin bayi/anak gelisah dan dapat mengganggu metabolisme zat-zat penting bagi tubuh.”
“(Efek lain) gangguan irama jantung dan bisa gagal tumbuh sampai terfatal adalah stunting,” tutur Ardi.
Dirinya juga menepis mitos bahwa kopi dapat mengobati hingga mencegah penyakit kejang kepada bayi.
“Tidak ada bukti ilmiah bahwa kopi bisa mencegah atau mengobati kejang pada anak,” jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.