Ketua KPK Sebut Ayah Merin Tiba di Soekarno-Hatta Waktu Petang
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut Izil Azhar alias Ayah Merin akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada waktu petang
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut Izil Azhar alias Ayah Merin akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada waktu petang.
Buronan kasus dugaan penerimaan gratifikasi pembangunan Dermaga Sabang yang dibiayai APBN 2006-2011 itu akan diterbangkan dari Aceh sekira pukul 15.30 WIB.
"Tersangka IA (Izil Azhar) DPO KPK berhasil ditangkap di Aceh atas bantuan Polda Aceh. Saat ini Direktur Penyidikan KPK sudah di Banda Aceh. Nanti rencana tersangka IA akan dibawa dari Aceh kira-kira jam 15.30 dan perkiraan tiba di Soetta jam 18.35 WIB," kata Firli lewat keterangan tertulis, Rabu (25/1/2023).
Firli terus berkomunikasi dengan Kapolda Nanggroe Aceh Darussalam Irjen Pol Ahmad Haydar terkait pemberangkatan Ayah Merin ke Jakarta.
Ia pun menyampaikan terimakasih kepada Polda NAD yang telah membantu operasi penangkapan buron tersebut.
"Saya komunikasikan terus dengan Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar dan saya sudah menyampaikan terima kasih atas bantuan Kapolda beserta jajaran," kata Firli.
Diberitakan sebelumnya, KPK berhasil menangkap Izil Azhar alias Ayah Merin di Banda Aceh pada Selasa (24/1/2023).
Pergerakan Izil Azhar sudah terendus KPK dan Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sejak Desember 2022.
Izil Azhar diketahui sudah berstatus daftar pencarian orang (DPO) sejak 30 November 2018.
"Benar, Selasa (24/1) dengan bantuan tim dari Polda NAD, tim berhasil menemukan DPO KPK atas nama Izil Azhar," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Selasa (24/1/2023).
Profil Izil Azhar dan Perjalanan Kasus
Izil Azhar merupakan tangan kanan Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh periode 2007-2012 dan 2017-2018.
Dia tercatat sebagai salah satu anggota tim sukses Irwandi pada Pilkada Aceh 2007.
Izil Azhar juga dikenal sebagai mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Sabang.