Sambut Satu Abad NU, PBNU Instruksikan Pengurus, Pesantren hingga Musala Gelar Istigasah 9 Hari
Kegiatan istigasah ini bertujuan agar pertolongan Allah bisa terus menaungi Nahdlatul Ulama dalam memasuki detik-detik usia 1 Abad.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan kepada seluruh pengurus NU, serta pengurus lembaga dan banom mulai pusat hingga ranting (kelurahan); menggelar istigasah selama sembilan hari penuh menjelang puncak resepsi Akbar Hari Lahir NU 7 Februari 2023.
Instruksi ini juga diberikan kepada seluruh pesantren, lembaga pendidikan, masjid, hingga musala di bawah naungan NU.
“Atas perintah Rais Aam (KH Miftachul Ahyar) dan Ketum PBNU (KH Yahya Cholil Staquf), PBNU menginstruksikan kepada seluruh kantor NU dari pusat hingga ranting, pesantren dan banom dan lembaga melakukan Istigasah,” kata Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama, Eka Gumilar Berharap NU Jadi Ormas Perekat pada Tahun Politik
Kegiatan istigasah ini bertujuan agar pertolongan Allah bisa terus menaungi Nahdlatul Ulama dalam memasuki detik-detik usia 1 Abad.
“Istigasah ini dimaksudkan untuk keselamatan NU, Indonesia dan dunia, secara umum untuk keselamatan umat manusia seluruhnya,” kata Gus Ipul.
Istigasah menandai 1 Abad NU ini akan dimulai pada tanggal 31 Januari 2023 atau bertepatan tanggal 9 Rajab 1444 hijriah. Sesuai penanggalan Masehi, NU berdiri pada 31 Januari 1926.
Istigasah akan digelar hingga tanggal 7 Februari 2023 malam atau bertepatan dengan kelahiran NU di kalender hijriah yakni 16 Rajab 1444 hijriah.
Sementara itu, puncak peringatan 1 abad NU akan digelar di GOR Sidoarjo. Kolosal peringatan 1 abad ini akan digelar selama 24 jam nonstop mulai pukul 00.00 hingga pukul 24.00 hari Selasa 7 Februari 2023.
1,6 Juta Orang Bakal Hadir di Perayaan Puncak Satu Abad NU
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menginjak usia satu abad pada tahun 2023 ini.
Serangkaian kegiatan acara terus berlangsung sejak tahun lalu sampai pada puncaknya 7 Februari 2023 mendatang.
"Jadi di dalam rangkaian kegiatan menuju 1 Abad Nahdlatul Ulama ini kita menyelenggarakan 9 klaster dari berbagai macam event dan sudah kita mulai sejak bulan Agustus lalu,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya saat peluncuran Mars Satu Abad NU di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Jumat (6/1/2023).
Baca juga: Mahfud MD Sebut Kelenturan Dakwah Membuat NU Bisa Mencapai Satu Abad
Rangkaian kegiatan itu di antaranya NU Women ada NU Tech, ada Art20. Selain itu, sejumlah event besar yang akan digelar PBNU.
Kegiatan itu di antaranya Festival Seni Tradisi Islam Nusantara, Muktamar Internasional, Porseni NU, hingga pemberian penghargaan bagi tokoh yang berjasa bagi NU.
Masing-masing kegiatan itu akan digelar di kota yang berbeda.
Adapun untuk Festival Seni Tradisi Islam Nusantara yang akan diselenggarakan pada 9 Januari 2023 di Banyuwangi.
“Kemudian juga kita akan selenggarakan Porseni NU Insyaallah pada tanggal 15-21 Januari yang akan datang di Surakarta, ditutup dengan jalan sehat bersama,” tuturnya.
PBNU juga akan menggelar pemberian anugerah 1 Abad Nahdlatul Ulama. Pada acara tersebut nantinya akan membrikan penghargaan kepada tokoh-tokoh dan pihak-pihak yang telah berjasa kepada Nahdlatul Ulama selama 1 Abad ini.
“Insyaallah kita gelar nanti seremoninya pada tanggal 31 Januari yang akan datang di Jakarta, Insyalaah," ujarnya.
Gus Yahya mengatakan ada 1,6 juta orang yang telah mendaftar untuk mengikuti Puncak Peringatan Harlah 1 Abad NU tersebut.
Dia menyebut wakil presiden Mar'uf Amin juga akan memberi sambutan dalam Muktamar Internasional di rangkaian peringatan puncak Harlah 1 Abad NU tersebut.
Baca juga: Capres dan Cawapres Diminta Tidak Catut Nama NU dalam Pilpres
Gus Yahya menambahkan bahwa akan hadir pula Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 3 event di rangkaian peringatan 1 Abad Harlah NU.
Dia mengatakan hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Untuk diketahui, dalam rangka memperingati satu abad tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah resmi meluncurkan Mars Satu Abad NU yang bertajuk Merawat Jagad Membangun Peradaban di Gedung PBNU, Jakarta pada Jumat (6/1/2023) .
Lirik mars tersebut ditulis oleh seorang tokoh agama, Mustofa Bisri atau yang biasa dikenal dengan Gus Mus.
"Dengan ini kita luncurkan secara resmi lagu berjudul Merawat Jagat Membangun Peradaban. Liriknya digubah oleh KH Mustofa Bisri, melodinya oleh saudara Tohpati," ujar Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dalam acara Peluncuran Mars Satu Abad NU pada Jumat (6/1/2023).
Adapun produser dalam proses produksi mars ini ialah Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Rahmat Hidayat Pulungan.
Sementara Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf; Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf; dan Ketua Panitia Resepsi Harlah Satu Abad NU; Yaqut Cholil Qoumas sebagai produser eksekutif.
Baca juga: Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama, Eka Gumilar Berharap NU Jadi Ormas Perekat pada Tahun Politik
Dalam menulis lirik lagunya, Gus Mus mengaku terinspirasi dari kehidupan warga NU, terutama para pendirinya.
"Jadi NU ini saya yakin karena pendirinya itu mukhlis, punya kasih sayang kepada masyarakat, terutama kepada warganya," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Dia pun menjelaskan sedikit makna dari lagu ini yang diawali dengan kalimat Subhanallah dengan Allahu Akbar.
Menurutnya, kalimat tersebut merupakan ungkapan batin atas berbagai capaian NU dalam kurun waktu satu abad.
"Dan di tengah-tengah saya mengucapkan alhamdulillah karena capaian-capaian NU tidak terlepas dari kuasa Allah," ujar Gus Mus.