Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi Diundang Buka Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan

Cak Nanto memberikan undangan kepada Presiden Joko Widodo untuk hadir di Muktamar Pemuda Muhammadiyah pada Februari 2023 mendatang.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden Jokowi Diundang Buka Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan
Youtube Setpres
Presiden Jokowi menerima pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Senin 30 Januari 2023, di Istana Presiden Jakarta. (Foto: Tangkapan Layar). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto memberikan undangan kepada Presiden Joko Widodo untuk hadir di Muktamar Pemuda Muhammadiyah pada Februari 2023 mendatang.

"Jawaban Pak Presiden Insya Allah bisa membuka acara kami. Dan saya sebagai ketua umum mengucapkan terima kasih atas niat itu. Semoga tidak ada halangan apapun untuk bisa membuka muktamar kami," kata Cak Nanto, sapaan karib Sunanto, kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Menurut Cak Nanto, penyelenggaraan muktamar di Balikpapan, Kalimantan Timur, bukti sebagai dukungan Pemuda Muhammadiyah atas pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca juga: Beri Perhatian Khusus, NU dan Muhammadiyah Komitmen Cegah Politik Identitas di Pemilu 2024

Dia menilai proyek IKN perlu didukung baik untuk pembangunan fisik maupun cita-cita pemerataannya.

"Kami berupaya untuk bisa menjelaskan dan menghadirkan kader-kader pemuda Muhammadiyah, bisa melihat langsung, tidak hanya soal fisiknya, tapi soal cita citanya, itu yang kami konstruksi dan kami harapkan," kata Cak Nanto.

Presiden Jokowi, dikatakan Cak Nanto, sempat menjelaskan bahwa pemindahan ibu kota ke IKN memang butuh waktu.

Berita Rekomendasi

"Dan harapannya agar proses keberlanjutan ke depannya," tutur Cak Nanto.

Selain soal IKN, pertemuan Jokowi dengan Pemuda Muhammadiyah juga mendiskusikan ekonomi ke depan.

"Jadi kami banyak mendiskusikan tentang kepemimpinan ke depan. Saya memberikan masukan dengan anekdot bahwa kepemimpinan bangsa ini tidak boleh dimulai dengan kepemimpinan pom bensin, artinya mulai dari 0," kata dia.

"Setiap pergantian kepemimpinan selalu gaya kepemimpinan pom bensin, selalu dari 0. Kami berharap kalau sudah melangkah ke 5 tidak boleh turun ke bawahnya tapi harus maju," tandas Cak Nanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas