ALDERA Raih Rekor MURI, Catat Penjualan Buku Tercepat, Capai 80.000 Eksemplar Hanya dalam 3 Bulan
Buku Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) meraih Rekor MURI sebagai buku dengan penjualan tercepat, 80.000 eksemplar hanya dalam kurun 3 bulan.
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Buku Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) meraih Rekor MURI sebagai buku dengan penjualan tercepat.
Penjualan Buku ALDERA – Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 itu, mencapai 80.000 eksemplar hanya dalam kurun 3 bulan hingga mencetak rekor Muri.
Penganugerahan Rekor MURI terhadap buku ALDERA ini, diadakan di Bentara Budaya Jakarta pada Selasa (31/1/2023), pukul 17.30 – 20.00 WIB.
Diketahui, Buku ALDERA – Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 ditulis oleh Tim ALDERA.
Dalam buku tersebut, terekam potret perjuanan ALDERA semasa Orde Baru.
Buku Adera memaparkan secara detail dan rinci pergerakan mahasiswa di berbagai daerah semasa zaman Orde Baru hingga awal masa Reformasi.
Buku ini, diharapkan dapat menjaga semangat kaum muda untuk tetap berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Baca juga: Penerbit Buku Kompas Luncurkan Buku Covid-19, Ajak Pembaca Menyusuri Jejak Pandemi Covid-19
Seperti diketahui, pergerakan kaum muda telah terbukti mempunyai kontribusi dalam sejarah bangsa Indonesia.
Kita bisa melihat peristiwa sejarah yang dipelopori oleh kaum muda, seperti Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, Kemerdekaan Indonesia, dan banyak peristiwa lainnya.
Begitu pula peristiwa Reformasi 1998, peristiwa sejarah ini pun digerakkan oleh kaum muda, utamanya mahasiswa.
Salah satu organisasi mahasiswa dalam Reformasi 1998 adalah Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) yang telah berjuang jauh hari sebelum reformasi tersebut terjadi.
Keberanian ALDERA saat itu, ialah hal yang jarang ada di era Orde Baru.
ALDERA memilih berada di jalur gerakan politik kerakyatan dengan memainkan peranan penting dalam interaksi perlawanan atas Orde Baru.
Baca juga: Kompas Gramedia Melalui AkuBaca Donasikan Buku untuk Anak-anak di Pengugsian Gempa Cianjur
Pilihan bergerak bersama rakyat yang dimulai dengan membangun gerakan perlawanan atas perampasan tanah di Jawa Barat, telah membangun soliditas gerakan ini.
Kemudian, menjelma menjadi gerakan politik adiluhung sebagai pengontrol sekaligus penentang langsung kebijakan Soeharto.
Ketika gerakan mahasiswa memuncak pada tahun 1998 dan memaksa Soeharto turun dari kekuasaan, isu terpenting menarik massa mahasiswa adalah anti-KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).
Anti-KKN merupakan salah satu representasi kegelisahan dalam semangat zaman yang berhasil membawa jutaan kaum muda yang gelisah dengan masa depannya turun ke jalan di seluruh negeri.
(Tribunnews.com)