Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Surya Paloh 43 Tahun Berkarier Jadi Kader: Jadi Nggak Salah Dibilang Alumni Golkar

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ceritkan perjalanan kariernya 43 tahun di Partai Golkar. Dirinya sudah berkarier menjadi kader sejak usia 16 tahu

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Cerita Surya Paloh 43 Tahun Berkarier Jadi Kader: Jadi Nggak Salah Dibilang Alumni Golkar
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (3/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ceritkan perjalanan kariernya 43 tahun di Partai Golkar.

Menurut cerita Ketua Umum Partai NasDem itu dirinya sudah berada di Golkar sejak umur 16 tahun.

"Ada satu romantisme, ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi dalam usia yang saya capai sampai saat ini," kata Surya Paloh di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (3/1/2023).

"Jenjang politik Saya yang saya capai hari ini, saya harus jujur menyatakan kepada saudara-saudara semuanya. 16 tahun usia saya sudah berada di barisan Golkar ditambah 43 tahun cukup lama itu, lebih setengah abad rasanya," sambungnya.

Surya Paloh melanjutkan bahwa dirinya sudah 43 tahun menjadi kader Partai Golkar.

Jadi tidak salah jika dirinya disebut alumni partai berlogo pohon beringin tersebut.

Berita Rekomendasi

"Jadi di Golkar sendiri 43 tahun baru kemudian ada Nasdem. Jadi terlepas apapun juga kekurangan satu sama lain tapi modal kebersamaan, catatan sejarah saling pemahaman jadi nggak salah dibilang alumni Golkar, ya itu memang benar adanya," tegasnya. 

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga menegaskan dukungan partainya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan hanya sekadar retorika.

Akan tetapi, partai besutannya itu ikhlas mendukung kepemimpinan Jokowi.

Awalnya, Surya Paloh ditanya soal mengenai isu reshuffle kepada kadernya yang menjadi menteri di kabinet Jokowi.

Lalu, dia menegaskan reshuffle merupakan hak prerogratif dari Jokowi.

Kemudian, Paloh pun menyampaikan dukungan partai NasDem kepada Jokowi bukanlah sekadar retorika.

Sebaliknya, partainya ikhlas mendukung Eks Gubernur DKI Jakarta itu selama 2 periode.

"Jadi arti bagi NasDem memberikan statement, memberikan dukungan atas kepemimpinan beliau ini bukan hanya retorika dan kepentingan sesaat. Memang ada keikhlasan lain halnya memang kalau ada kebijakan dari beliau. Nah itu tidak ada masalah bagi saya. Jadi artinya kebijakan yang terbaik," ujar Paloh.

Baca juga: Ditanya Kapan Bertemu PDI Perjuangan, Surya Paloh: Mudah-mudahan Suasana Batinnya Sama

Surya Paloh menjelaskan bahwa pihaknya pun akan mendukung kepemimpinan Jokowi hingga masa akhir jabatan.

Dia pun meyakini pemerintahan Presiden Jokowi akan terus kuat hingga akhir.

"Bagaimana kita memprioritaskan kepentingan publik yang merindukan pemerintahan yang kuat tapi tetap menjaga empati, nurani publik yang terjaga untuk suatu keadaan yang seperti ini. Saya pikir itu yang kita mau saya capai dan saya yakin itu ada. Masih tetap kuat di diri seorang Presiden Jokowi," ungkapnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas