Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil Ketua Komisi XI DPR Nilai Aneh Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Tapi Kemiskinan Meningkat

Komisi XI DPR berharap agar ada terobosan kebijakan sehingga kue pertumbuhan bisa dinikmati secara merata.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Wakil Ketua Komisi XI DPR Nilai Aneh Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Tapi Kemiskinan Meningkat
ist
Wakil Ketua Komisi XI Fathan Subchi mengapresiasi pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada tahun 2022. 

Salah satunya dengan peningkatkan akses kredit perbankan bagi kelompok menengah ke bawah.

Menurutnya mayoritas rumah tangga di Indonesia belum mampu menjangkau akses kredit sehingga meminimalkan potensi usaha.

“Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLKI) 2022 menyebutkan indeksnya literasi keuanga di tanah air hanya sebesar 49,68%. Padahal berbagai studi menyebutkan rumah tangga yang memiliki pengetahuan pada lembaga resmi penyedia pinjaman memiliki peluang kesejahteraan lebih baik,” katanya.

Fathan pun meminta OJK sebagai regulator sektor keuangan bersama lembaga keuangan melakukan edukasi dan sosialisasi terkait solusi keuangan kepada masyarakat.

Dengan demikian berbagai produk keuangan tersebut mampu mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.

“Kami yakin peningkatan literasi keuangan akan berdampak signifikan terhadap tumbuhnya usaha sektor rumah tangga. Dengan demikian potensi kesejahteraan bagi kelas menengah akan lebih terbuka,” pungkasnya.

Penjelasan BPS

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang sebesar 5,31 persen (year on year/yoy) merupakan angka tertinggi dalam 8 tahun terakhir atau sejak 2013.

"Pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,31 persen ini tertinggi sejak 2013 yang saat itu tumbuhnya 5,56 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (6/2/2023). 

Selain itu, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu juga sudah melampaui level sebelum pandemi Covid-19.

Hal ini tercermin dari nominal produk domestik bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku (ADHB) maupun atas dasar harga konstan (ADHK).

Pada 2022, PDB berdasarkan ADHB tercatat sebesar Rp 19.588,4 triliun, lebih tinggi dari ADHB tahun 2019 yang sebesar Rp 11.710 triliun.

Sementara PDB berdasarkan ADHK tercatat sebesar Rp 11.710,4 triliun di 2022, lebih tinggi dari ADHK di 2019 yang sebesar Rp 10.950 triliun.

"Sehingga secara nominal PDB sudah lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. PDB perkapita atas harga konstan juga sudah lebih tinggi dari 2019," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas