Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Partai Buruh Soroti Dugaan Kekerasan Seksual di Rakernas Partai Ummat: Pengingkaran Hak Jurnalis

Partai Buruh mengapresiasi apa yang dilakukan oleh korban pascaindsiden tersebut dengan berani bersuara.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Partai Buruh Soroti Dugaan Kekerasan Seksual di Rakernas Partai Ummat: Pengingkaran Hak Jurnalis
tangkapan layar
Konferensi pers Partai Buruh, secara daring, Rabu (15/2/2023). Partai Buruh merespons soal dugaan kekerasan seksual yang terjadi di rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Ummat. 

Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya membantah bahwa pelaku pelecehan seksual merupakan kader partainya.

Mustofa menuding jika pelaku pelecehan merupakan penyusup yang menghadiri Rakernas Partai Ummat.

"Ah enggak mungkin (kader Partai Ummat), kapan kader Partai Ummat (melakukan pelecehan seksual), itu pasti penyusup itu," kata Mustofa saat dikonfirmasi, Selasa.

Dia meminta ketika ada pelecehan seksual segera melapor kepada panitia agar segera ditangani.

Namun, Mustofa mengatakan pihaknya akan berusaha mencari pelakunya untuk diserahkan kepada pihak berwajib.

"Tapi nanti gini, ada laporan atau tidak, kalau kami tahu, kami akan serahkan ke pihak berwajib untuk pelecehan seksual," ujarnya.

Mustofa menuturkan bahwa panitia Rakernas Partai Ummat telah menerjunkan lebih dari 100 personel keamanan untuk menjaga selama acara berlangsung.

Baca juga: Seorang Wartawati Diduga Alami Pelecehan Seksual Saat Meliput Rakernas Partai Ummat

Berita Rekomendasi

"Jadi mohon maaf sekali keamanan sudah maksimal tetapi tidak bisa mendeteksi antara para pelaku dengan orang Partai Ummat, mereka bisa nyamar karena bisa membeli atribut," ungkap dia.

Menurutnya, jika Rakernas Partai Ummat dipadati masyarakat umum, bukan peserta Rakernas.

Bahkan, kata Mustofa, mereka sengaja membeli kaos dan atribut Partai Ummat dan menyusup dalam area Rakernas.

"Mereka bisa membeli kaos, di luar itu ada bazar yang menjual atribut, jadi kalau bukan orang partai Ummat, beli kaos bisa saja," jelasnya.

Lebih lanjut, Mustofa menambahkan bahwa gelaran Rakernas Partai Ummat diwarnai juga dengan pencurian 11 ponsel, charger hingga tas.

"Meskipun tim keamanan sudah sangat banyak tapi kami kebobolan. Selain kekerasan seksual itu tadi ada yang kehilangan handphone, kehilangan charger, tas. Karena memang ribuan ada pesertanya 1.700," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas