Erick Thohir Sebut Presiden FIFA Ingin Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2040
Erick Thohir menyebut Presiden FIFA ingin Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2040. Hal ini disampaikan Presiden FIFA ke Jokowi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut Presiden FIFA, Gianni Infantino ingin Indonesia dapat menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia 2040.
Erick Thohir menyebut keinginan Gianni Infantino disampaikan kepada Presiden Joko Widodo saat gelaran G20 di Bali beberapa waktu lalu.
Permintaan ini, lanjutannya, membuat Erick Thohir berencana membuat blue print untuk masa depan sepakbola Indonesia hingga tahun 2040.
"Diskusi Bapak Presiden dengan Presiden (FIFA), Gianni Infantino ketika ada di G20, salah satunya Indonesia diharapkan bisa menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia 2040."
"Artinya apa tentu kita harus punya blue print menuju 2040," ujarnya dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023) dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Erick pun menjabarkan beberapa rencana jangka panjang seperti pembuatan program, pematangan infrastruktur, hingga pembinaan pemain untuk Timnas Indonesia.
Baca juga: Para Pengurus PSSI yang Baru Terpilih Bertemu Presiden Jokowi di Istana
Menurutnya, blue print yang dirancang dipastikan akan tetap dilanjutkan oleh siapapun yang memimpin entah itu presiden atau Ketua Umum PSSI.
"Kita punya tujuan yang sama, mengibarkan bendera Merah-Putih, mengibarkan Garuda di musim kompetisi, jelas kompetisi tertinggi di dunia yaitu bagaiamana kita bisa menjadi tuan rumah. Jadi itu yang akan diupayakan," jelasnya.
Lebih lanjut, Erick memaparkan rencana jangka pendek PSSI yang akan dilakukan adalah menggelar sarasehan dengan melibatkan klub Liga 1, Liga 2, Liga 3 hingga organisasi wasit pada 4 Maret 2023 mendatang.
Setelah sarasehan digelar, eks bos Inter Milan ini baru akan membuat blue print jangka panjang terkait sepakbola Indonesia.
Kendati demikian, Erick menegaskan pihaknya tengah berfokus terkait persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang bakal dimulai pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Pelaku Match Fixing Dihukum Penjara Seumur Hidup
Sebelumnya, Erick juga telah bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membahas pengaturan skor atau match fixing.
Dalam konferensi pers yang digelar di Media Center SUGBK, Minggu (19/2/2023), Erick menegaskan bagi pelaku match fixing akan dihukum penjara seumur hidup.
“Sudah waktunya kita PSSI memberikan kartu merah kepada Mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, sudah jadi benalu dan membuat kita semua malu karena tidak hanya terjadi di liga, tetapi pernah juga terjadi di laga Timnas kita yang notabene bawa nama baik negara,” kata Erick Thohir.
“Pemberantasan match fixing tidak cukup bicara saja, tentu PSSI bersama FIFA menjaga momentum kita bersepakat mengambil keputusan level dunia. Artinya ketika kita menghukum individu yang main di Indonesia itu berlaku di seluruh wilayah hukum FIFA,” terangnya.
Baca juga: Terpilih sebagai Exco PSSI 2023-2027, Eko Setyawan: Ini Bukan Panggung Unjuk Diri, Ini Amanah
Guna memberikan efek jera kepada para pelaku pengaturan skor, Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI akan menjatuhkan sanksi larangan seumur hidup beraktivitas di dunia sepakbola.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu sangat ingin PSSI di bawah naungannya harus bersih dari praktik mafia bola.
Untuk itu ia juga meminta bantuan dari Kapolri Listyo Sigit dan Menpora Zainudin Amali untuk sama-sama membasmi mafia bola.
“Di PSSI hukumannya tentu kita fokus ke sepak bolanya. Pemain, pelatih, semuanya yang jelas-jelas terkena pengaturan skor seumur hidup. Ini tindakan yang sepatunya harus diambil selama ini, ini akan jadi perubahan besar bagi sepakbola Indonesia, karena yang sudah kita sepakati ini bagian dari pembangunan sepak bola bersih dan berprestasi,” ucap Erick.
“Insya Allah niat baik kita didukung Bapak Menpora dan Kapolri, makanya kami mengundang mereka sekarang untuk mensinkronisasi tujuan kita dalam penegakan match fixing ini, dan kita hadirkan juga perwakilan FIFA karena penegakan ini harus kita lakukan secepatnya di musim yang akan mendatang,” jelasnya.
Baca juga: PSSI Kolaborasi Dengan Polri Pantau Mafia Bola Lewat Teknologi Ini
Upaya yang disampaikan Ketum PSSI dalam membasmi mafia bola pun mendapat dukungan dari Kapolri Listyo Sigit.
Kapolri juga ingin sepakbola Indonesia kedepan menjadi lebih bersih sehingga pertandingan berjalan lebih fair.
“Tentunya kami dari Polri sangat mendukung apa yang menjadi program dari Ketum PSSI baru khususnya dalam upaya menyelenggarakan sepakbola ke depan yang lebih fair, dan yang paling utama adalah apa yang tadi disampaikan beliau bahwa kedepannya kita harus bisa memberantas match fixing atau pengaturan skor,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdul Majid)
Artikel lain terkait Erick Thohir Jadi Ketua PSSI