AHY Heran Isu Sistem Proporsional Tertutup Dilontarkan Saat Tahapan Pemilu Telah Berjalan
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku heran mengapa wacana sistem proporsional tertutup dimunculkan ke permukaan saat tahapan pemilu telah berjalan
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku heran mengapa wacana sistem proporsional tertutup dimunculkan ke permukaan saat tahapan pemilu telah berjalan.
Menurutnya ada pihak-pihak yang seakan ingin membuat bangsa Indonesia, termasuk partai politik tidak tenang dalam mempersiapkan diri menuju 14 Februari 2024.
Hal ini disampaikan AHY selepas menjalin pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, pada Rabu (22/2/2023).
"Dan yang lebih mengherankan adalah ketika tahapan pemilu sudah berjalan, sudah semakin mendekat menuju ke 14 Februari 2024 nanti kok tiba-tiba masih saja dibikin supaya tidak tenang kita semua untuk mempersiapkan diri menuju pemilu," kata AHY.
Padahal menurutnya sesuatu yang sangat fundamental seperti sistem pemilu seharusnya dibicarakan secara bersama, tanpa ada paksaan tertentu.
"Justru sesuatu yang sangat fundamental harusnya dibicarakan baik-baik melibatkan semua. Jangan ada paksaan-paksaan tertentu yang bisa kita sesali sebagai bangsa," tutur AHY.
Berkenaan dengan itu, Demokrat bersama Nasdem akan jadi garda terdepan untuk menolak wacana sistem pemilu proporsional tertutup.
Sebab menurutnya sistem pemilu proporsional tertutup tidak relevan dengan perkembangan dan perubahan zaman yang telah bangsa Indonesia lewati. Sistem tertutup menurutnya hanya akan membawa demokrasi Indonesia mundur belasan tahun ke belakang, dan merampas hak rakyat Indonesia dalam memilih wakil rakyatnya.
Sehingga sistem proporsional terbuka dipandang jadi hal yang lebih relevan dan dibutuhkan oleh demokrasi Indonesia yang majemuk dan dinamis.
Baca juga: Daftar Petinggi NasDem yang Dampingi Surya Paloh Silaturahmi ke Partai Demokrat
"Oleh karena itu kami sepakat ini semua harus kita jaga, jangan sampai ada upaya yang mengembalikan kita ke demokrasi yang sentralistik," tegas AHY.
"Inilah sejatinya bagaimana kita ingin mempertahankan sistem pemilu proporsional terbuka," tambahnya.