Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi I DPR RI Kritik Pernyataan Mahfud MD yang Menyebut Kondisi Papua Baik-baik Saja

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengkritik pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD soal kerusuhan yang terjadi di Wamena, Jayawijaya, Papua.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Komisi I DPR RI Kritik Pernyataan Mahfud MD yang Menyebut Kondisi Papua Baik-baik Saja
Tribun-Papua.com/Arny Hisage
Massa membakar kios milik warga perantau di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegununga, Kamis (23/2/2023) siang. Warga terprovokasi isu penculikan anak. Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengkritik pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD soal kerusuhan yang terjadi di Wamena, Jayawijaya, Papua. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mengkritik pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD soal kerusuhan yang terjadi di Wamena, Jayawijaya, Papua.

Adapun Mahfud MD mengklaim Papua kondisinya baik-baik setelah Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Apa yang terjadi di Papua belakangan ini patut menjadi catatan. Kami mengingatkan kepada Menkopolhukam yang beberapa waktu lalu menyampaikan Papua relatif tenang setelah penangkapan Lukas Enembe. Sayangnya, fakta di lapangan saat ini justru tidak mengkonfirmasi pernyataan tersebut," ujar Christina dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).

Legislator Golkar itu meminta pemerintah mengusut tuntas pemicu kericuhan, dan menemukan aktor intelektual di belakangnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 13 Orang Terkait Kericuhan Maut di Wamena

Sebab, banyak kericuhan di Papua kerap dipicu oleh penyebaran berita bohong atau hoaks yang akhirnya dipercaya oleh masyarakat

"Dalam catatan kami, pola ini terus berulang dalam kejadian lain di Papua, sebar hoaks, provokasi, lalu ciptakan kerusuhan," pungkas Christina.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, situasi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mencekam pasca-aksi pembakaran oleh warga di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian.

Diketahui, kejadian pembakaran tersebut terjadi pada Kamis (23/2/2023) sekira pukul 12.30 WIT.

"Awal permasalahan yaitu warga melihat ada kendaraan membawa anak kecil yang diduga sebagai penculikan,” kata Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman S Napitupulu kepada Tribun-Papua.com, Kamis (23/2/2023)

Napitupulu mengatakan, kepolisian sudah merespon dengan cepat dan mengajak menyelesaikan masalah itu di Polres, namun masyarakat tetap tidak terima

Saat pihak aparat ingin kembali ke Polres guna melakukan pertemuan, warga tidak terima dan melakukan penyerangan terhadap aparat dan berujung pembakaran terhadap rumah warga.

Baca juga: Tanggapan DPD Pemuda Batak Papua soal Kerusuhan di Wamena yang Tewaskan 2 Anggotanya

"Kondisi saat ini sudah mulai kondusif," jelasnya.

Untuk menghindari konflik susulan, kata Napitupulu, pihaknya akan membahas hal tersebut dengan tokoh masyarakat setempat.

Dalam insiden ini, diketahui 10 orang tewas. Sedangkan belasan orang luka-luka akibat kerusuhan di kota tersebut

Sebelumnya, Menkopolhukam RI Mahfud MD menyebutkan bahwa penangkapan Eks Gubernur Papua Lukas Enembe membuat Papua kini jauh lebih tenang. Sebab, Lukas tak bisa lagi membayar massa untuk melakulan demonstrasi.

Sekelompok massa membakar kios milik warga perantau di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegununga, Kamis (23/2/2023) siang.
Sekelompok massa membakar kios milik warga perantau di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegununga, Kamis (23/2/2023) siang. (Tribun-Papua.com/Arny Hisage)

Penegasan tersebut disampaikan Mahfud MD saat silaturahmi dan dialog tentang perkembangan terkini terkait situasi politik, hukum, dan keamanan di Kantornya, Selasa (21/2/2023).

Awalnya, Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan bertanya apakah ada hubungannya penyanderaan Pilot Susi Air tersebut dengan penangkapan Lukas Enembe dan pembentukan tiga DOB baru oleh pemerintah.

Lalu, Mahfud menjawab bahwa hal tersebut tidak ada hubungannya. Pasalnya, penangkapan Lukas Enembe justru membuat Papua kini jauh lebih tenang.

"Tidak ada kaitannya dengan DOB dan Lukas Enembe. Dan Lukas Enembe itu malah buat Papua tenang. Ketika mau ditangkap dulu itu selalu demo, begitu ditangkap betul selesai sekarang," ujar Mahfud.

Mahfud menambahkan bahwa aparat penegak hukum pun telah membekukan rekening milik Lukas Enembe. Tujuannya, Eks Politikus Partai Demokrat itu dituding tidak bisa lagi membiayai massa untuk berdemo.

"Tidak ada lagi demonya dan uanganya kita frezz. Uang tidak boleh keluar hingga ada kejelasan sehingga biaya demo dan sebagainya tidak ada lagi hahaha. Papua sekarang tenang. Lihat deh Papua," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas