Kepala BP2MI Lantik Pejabat dari Latar Belakang PPATK Hingga Densus 88
Benny Rhamdani melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pratama hingga pegawai Administrator, Pengawas, dan Fungsional di lingkungan BP2MI.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pratama hingga pegawai Administrator, Pengawas, dan Fungsional di lingkungan BP2MI.
Sekira total ada 18 orang yang dilantik Kepala BP2MI yang dilakukan di kantor BP2MI Pusat, Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Benny mengatakan beberapa pejabat yang dilantik hari ini ada yang berlatar belakang dalam hal Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri.
"Hari kita melantik Sestama atau sekretaris utama BP2MI dari basic PPATK untuk menjabat sebagai Sestama BP2MI selama 5 tahun," kata Benny pada konferensi pers.
Sestama berlatarbelakang PPATK tersebut memiliki tugas untuk menguatkan tata kelola di lingkungan BP2MI agar semakin sehat.
Deputi maupun Direktur Perlindungan di BP2MI yang berjumlah 3 orang dan juga dilantik pada hari ini bahkan berlatarbelakang Densus 88.
Benny menegaskan hal ini bentuk keseriusan BP2MI untuk memperkuat kerja di lapangan dan perang melawan sindikat penempatan ilegal.
"Unsur dari Kepolisian RI kita minta ke Kapolri untuk memperkuat institusi kita," ujarnya.
Baca juga: Cegah Penempatan Ilegal Calon Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Perangi Sindikat hingga ke Daerah
"Ini menunjukkan keseriusan kita perang melawan sindikat penempatan ilegal itu kita lakukan. Tidak hanya kerja di lapangan, merumuskan strategi di lapangan, tapi juga menempatkan personil di lapangan. Ini merupakan bagian dari perlindungan negara kepada PMI dan keluarganya," kata Benny.
Ia berharap dengan penguatan organisasi dengan menempatkan personil yang tepat di jabatannya masing-masing, kerja dan pelayanan di BP2MI akan semakin cepat untuk pelindungan PMI.
Benny juga berpesan agar seluruh pegawai BP2MI tidak boleh lagi terjebak dalam budaya kerja yang hanya berorientasi pada penyerapan anggaran.
"Tinggalkan budaya kerja yang hanya berorientasi pada penyerapan anggaran dan segera keluar dari zona nyaman dengan memilih jalan pengabdian untuk pelindungan pekerja migran sebagai pilihan kerja profesional dan ibadah," ujarnya.