Perintah Jokowi ke Para Menteri: Jangan Pamer Kuasa dan Kekayaan, Kasih Tahu Bawahannya
Jokowi meminta para kabinetnya untuk memberitahu para bawahannya agar tidak pamer, baik itu pamer kuasa ataupun pamer jabatan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri dan Kepala Lembaga untuk mendisiplinkan jajaran di bawahnya agar tidak pamer kuasa dan pamer kekayaan.
Hal itu disampaikan Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (2/3/2022).
“Saya minta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan para (pegawai) dibawahnya memberitahu apa-apa yang tidak boleh dan apa yang boleh dilakukan,” kata Jokowi.
Baca juga: Pegawai Pajak dan Bea Cukai Hedon, Jokowi: Pantas Rakyat Kecewa
Selain itu, Jokowi meminta aparata penegak hukum yakni Kepolisian dan Kejaksaan untuk melakukan bersih-bersih di internal sebelum kemudian menangani kasus di Kementerian atau lembaga lainnya.
“Kemudian di Polri maupun di Kejaksaan Agung dan aparat hukum lainnya benahi dulu di dalem kemudian selesaikan dan bersihkan kementerian atau lembaga lainnya,” kata Presiden.
Jokowi meminta para kabinetnya untuk memberitahu para bawahannya agar tidak pamer, baik itu pamer kuasa ataupun pamer jabatan. Hal itu kata Presiden merupakan perbuatan yang tidak pantas.
“Sekali lagi saya ingin tekankan, supaya ditekankan kepada kita kepada bawahan kita jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai di pajang pajang di Instagram, di media sosial itu sebuah, kalau aparat birokrasi sangat sangat tidak pantas,” pungkasnya.
Baca juga: Jokowi Kritik Pejabat soal Gaya Hidup: Gemar Pamer Kuasa dan Hedonis, Pantas Rakyat Kecewa
Sebelumnya, Jokowi menyinggung masalah perilaku hedon oknum pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (2/3/2023).
Presiden mengatakan mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap perilaku aparat tersebut.
“Saya tahu betul mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita, aparat pemerintah,” kata Jokowi.
Tidak hanya diinstitusi perpajakan dan bea cukai kata Presiden, kekecewaan juga dirasakan masyarakat kepada Kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya, terutama dalam masalah birokrasi.
Presiden mewajarkan kekecewaan masyarakat tersebut.
“Kalau seperti itu ya kalau menurut saya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekuatan, pamer kekayaan, hedonis,” kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Indonesia Peringkat 3 Negara Paling Rawan Bencana
Sebelumnya Rafael Alun Trisambodo, pejabat Direktorat Jenderal Pajak menjadi sorotan setelah anaknya, Mario Dandy Satriyo, menganiaya remaja bernama inisial D.
Dari kasus tersebut publik kemudian menyoroti harta kekayaan Rafael yang mencapai Rp56 miliar. Kekayaan tersebut dinial tidak masuk akal.
Selain Rafael, kekayaan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto menjadi sorotan. Kekayaan Eko tersebut dipamerkan di media sosial.