Kepanikan di Jumat Malam Saat Depo Plumpang Kebakaran, Ada yang Menghilang Setelah Selamatkan Ayah
Sejumlah warga bercerita tentang upaya mereka menyelamatkan diri saat Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara kebakaran
Penulis: Adi Suhendi
Meski kakinya sakit, Yusuf berusaha semampunya untuk berlari bersama ketiga anaknya agar bisa selamat.
"Ini saya aja kaki sebenernya lagi sakit, tapi pas malam itu banyak yang panik, saya panik jadi dipaksain lari," kata Yusuf saat ditemui di lokasi, Sabtu (4/3/2023).
Yusuf menceritakan saat itu cuaca hujan disertai petir.
Tak lama mendengar suara petir, dia langsung melihat kepulan asap membumbung tinggi.
Dia sempat kesulitan bernapas ditambah rasa panik karena semua orang berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Selain itu, bau yang menyengat dan membuat tak nyaman dihirup menambah kesulitan dirinya yang sudah berumur itu unruk berlari.
Tak lama dari itu, api terlihat membesar di kawasan Depo Pertamina Plumpang.
Ditambah adanya bunyi ledakan yang membuat warga sekitar panik.
"Panik sama kayak kita lari larian semua. Pas ada asep aja lari-larian, apalagi pas ada ledakan, lari semua udah teriak teriak pertamina kebakaran pertamina kebakaran nah saat itu mulai pada keluar," ucapnya.
Tak ada yang berhasil diselamatkan dari rumah yang dijadikan usaha bengkel itu.
Hanya keluarga dan baju yang dikenakan yang berhasil selamat.
"Nggak sempat nyelamatin apapun. Kalau ditotal ini kira-kira ratusan juta kerugiannya," ungkapnya.
Meski begitu, Yusuf masih bersyukur keluarganya tidak ada yang menjadi korban atas keganasan si jago merah itu.
"Ya harapannya baik kembali, terus ya jangan seperti ini lagi. Trauma, udah dua kali yang dulu kan pernah, tapi nggak separah ini," ucapnya.