Depo Plumpang Terbakar, Nama Anies Baswedan jadi Sorotan karena Terbitkan Izin Mendirikan Bangunan
kebijakan Anies yang menerbitkan surat izin mendirikan bangunan (IMB) di Kawasan Tanah Merah, yakni lokasi di sekitar depo, dikritisi
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Endra Kurniawan
Sedikitnya ada 516 orang terdampak dan sedang mengungsi di RPTRA Rasela, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Pengelola RPTRA Rasela, Febri Anna mengatakan, para pengungsi terdiri dari orang dewasa dan sebagian lanjut usia, balita, hingga ibu hamil.
"Sejauh ini yang diungsikan di RPTRA Rasela ada 516 jiwa. Itu 140 KK, lansia ada 28 orang, balita 41 orang, serta ibu hamil empat orang," kata Febri Anna.
Adapun para korban terdampak tidur di dalam tenda-tenda yang dibuka berbagai instansi, seperti BPBD DKI Jakarta, Polri, dan TNI.
Baca juga: Kapolri Minta Maksimalkan Penanganan Korban, Presiden Buka Opsi Relokasi Warga Sekitar Depo
Korban tertimbun Ditemukan
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan memastikan korban tertimbun reruntuhan yang berada di area pemukiman warga di RT06/01 Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, sudah ditemukan.
Dengan ditemukannya para korban tersebut, proses pencarian di lokasi reruntuhan rumah bekas indekos oleh alat berat kini telah dihentikan sementara.
Pihaknya pun memastikan saat ini tak ada korban di dalam puing bangunan tersebut.
"Sudah dapat mengindentifikasi keluarganya dan sudah ada di rumah sakit maka kita simpulkan tidak ada korban di dalam puing bangunan tersebut," kata Gidion, Minggu (5/3/2023).
Adapun salah satu korban yang sempat dinyatakan tertimbun yakni atas nama Muhammad Buchori.
Baca juga: Relawan Perwira Pertamina Pulihkan Trauma Anak-Anak Korban Kebakaran Depo Plumpang
Korban saat ini sudah berada di rumah sakit dan sudah dikembalikan kepada keluarganya usai dilakukan proses identifikasi oleh tim DVI.
"Sudah kami komunikasikan juga kalau secara informasi kemudian pengidentifikasian sudah selesai kita kembalikan."
"Kemarin sudah diambil oleh keluarga untuk pemakaman lebih lanjut," jelas Gidion.
Saat ini di lokasi itu akan dilakukan perapihan puing-puing bangunan yang masih cukup banyak.
"Iya (dihentikan) untuk tinggal perapihan, finishing perapihan."
"Kita harus memastikan karena situasinya belum pasti, kita harus pastikan informasi dari warga untuk menemukan korban atau keluarga," ujar Gidion.
(TribunJakarta.com/Galuh Widya Wardani/Endra Kurniawan/Fahmi Ramadhan)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.