Diajak PKB Gabung KIR, NasDem: Yang Tak Bagus Itu Tutup Pintu Koalisi
Dia menegaskan demokrasi di Indonesia harus bersifat terbuka dengan siapapun meski berbeda pilihan politik.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menyambut baik ajakan PKB agar partainya gabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
"Saling mengajak itu tradisi bagus. Saling terbuka juga bagus. Soal mau atau tidak itu urusan lain. Mungkin terkait dengan momentum dan kalkulasi politik," kata Gus Choi kepada wartawan, Senin (6/3/2023).
Sebaliknya, Gus Choi menegaskan jika menolak atau menutup pintu koalisi mestinya yang tidak bagus.
"Yang tidak bagus dalam politik adalah saling menolak dan menutup pintu koalisi," ujarnya.
Dia menegaskan demokrasi di Indonesia harus bersifat terbuka dengan siapapun meski berbeda pilihan politik.
"Meskipun beda pilihan, beda selera, beda karakter, kita harus tetap silaturrahim, tetap ngopi bareng dan ketawa-ketiwi," ucap Gus Choi.
Sebelumnya, Daniel mengajak Partai NasDem bergabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Gerindra.
Hal itu menanggapi pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).
"Iya senang bila (NasDem) bisa bergabung (KIR)," kata Daniel saat dikonfirmasi, Senin (6/3/2023).
Namun, Daniel menegaskan komposisi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tetap ditentukan Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Di sisi lain, dia menuturkan pihaknya juga nantinya akan mendengarkan masukan Partai NasDem apabila bergabung.
"Tetap akan ditentukan oleh kedua Ketum PKB dan Gerindra, tentu NasDem akan kita dengarkan masukannya," ujarnya.
Baca juga: Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo, Ketua DPP Nasdem: Ini Pendidikan Politik yang Cerdas
Daniel menjelaskan pertemuan Paloh dan Prabowo merupakan momen saling berbagi informasi serta ide dan gagasan untuk membangun Indonesia.
"Komunikasi antar koalisi penting dilakukan secara intensif, untuk saling berbagi informasi dan visi, saling memberikan sumbangsih ide dan pemikiran untuk membangun indonesia yang lebih baik," ucapnya.