6 Komponen Jadi Pertimbangan Perguruan Tinggi di Tanah Air Ini Jadi PTS Terbaik di Asia Tenggara
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting bagi manusia untuk mendukung masa depannya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting bagi manusia untuk mendukung masa depannya.
Karena bidang ini dapat membantu manusia dalam mengembangkan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan.
Terkait pentingnya pendidikan, khususnya di level perguruan tinggi, terdapat pemeringkatan universitas swasta yang menyoroti 6 komponen utama yakni kualitas pengajaran dan pembelajaran, kelayakan kerja, penelitian, keterlibatan masyarakat, internasionalisasi dan reputasi kelembagaan.
Pemeringkatan ini disebut AppliedHE Private University Ranking: ASEAN+.
Perlu diketahui, AppliedHE: ASEAN+ berfokus pada pengajaran dan pembelajaran, kelayakan kerja dan penelitian, serta dibuat untuk mengukur hal-hal yang berkaitan dengan universitas swasta yang dianggap paling penting bagi siswa, dalam perjalanan pendidikan tinggi mereka.
Pada pemeringkatan 2023 kali ini, AppliedHE: ASEAN+ tidak hanya memeringkat universitas dari ASEAN yang terdiri dari negara seperti Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam saja, namun juga universitas dari luar ASEAN yakni Azerbaijan, Bangladesh, Hong Kong, Kazakhstan dan Taiwan.
Dari Indonesia, terdapat 7 perguruan tinggi yang masuk dalam jajaran pemeringkatan ini.
Sedangkan Binus University mempertahankan posisi sebagai perguruan tinggi nomor 1 di Asia Tenggara dalam pemeringkatan AppliedHE Private University Ranking: ASEAN+ 2023.
Hal itu karena kampus ini dinilai konsisten dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan indikator penilaian yang dilakukan pada 6 bidang, yakni teaching and learning sebesar 40 persen yang mengukur kepuasan mahasiswa terhadap pengajaran, fasilitas, serta rasio dosen terhadap mahasiswa.
Kemudian employability sebesar 15 persen yang mengukur presentase lulusan yang bekerja atau melanjutkan studi dan presentase responden yang dipantau setelah kelulusan.
Lalu research sebesar 15 persen yang mengukur jumlah penelitian yang berdampak, elain itu mengukur jumlah publikasi per fakultas dalam 5 tahun terakhir dan sitasi per publikasi.
Community Engagement sebesar 10 persen yang mengukur keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan sosial dan lingkungan, dukungan kepada mahasiswa seperti bantuan atau beasiswa dan jumlah eksposur pemberitaan di media.
Baca juga: 10 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia: Binus University hingga Telkom University
Selanjutnya, Internationalization sebesar 10 persen yang mengukur jumlah mahasiswa dan fakultas internasional di kampus, baik sebagai pertukaran mahasiswa atau mahasiswa yang mencari gelar, selain itu bagi mahasiswa yang mengikuti kuliah secara virtual dari luar negeri.
Selain itu, Institutional Reputation sebesar 10 persen yang diperoleh berdasar nominasi yang diberikan oleh sesama perguruan tinggi.
Berdasar pada penilaian atas 6 indikator tersebut, Binus University dinobatkan sebagai perguruan tinggi terbaik di Asia Tenggara.
Rektor Binus University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M., pung mengucapkan terima kasih terkait pengakuan ini.
"Terima kasih atas pengakuan yang diberikan AppliedHE kepada Binus University. Apresiasi sebesarnya kepada seluruh Binusian yang terus berkomitmen memberikan yang terbaik sehingga proses penyelenggaraan pendidikan di Binus University sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh AppliedHE," kata Prof. Harjanto, dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).
Yang perlu dicatat adalah AppliedHE Private University Ranking: ASEAN+ 2023 ini memberikan gambaran bagi masyarakat, terutama calon mahasiswa dan orang tua dalam menentukan perguruan tinggi terbaik dalam perjalanan mereka menempuh pendidikan tinggi.
Baca juga: Pendaftaran Program Beasiswa Bridging Course Dosen Perguruan Tinggi Tahun 2023 Dibuka, Ini Syaratnya
Pada negara di Asia Tenggara, perguruan tinggi swasta memegang peranan penting dalam membina Sumber Daya Manusia (SDM) dan memperluas akses masyarakat dalam mengenyam pendidikan tinggi. (*)