Benny K Harman Soroti Demokrasi Pascareformasi: Tidak Boleh Dikuasai oleh Golongan Tertentu
Benny menjelaskan bahwa dalam membangun bangsa, kehendak rakyat harus diutamakan, bukan dari segelintir elite atau golongan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menyoroti demokrasi dan pemilu yang terjadi di Indonesia pascareformasi.
Menurut Benny, demokrasi dan pemilu yang dijalankan di Indonesia kini menghasilkan pemimpin yang pro pada penindasan dan pro terhadap kelanggengan penguasa.
Hal itu disampaikannya dalam peluncuran relawan Bro Anies (BroNies) dan Posko Pilihan Rakyat (PPR), di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Demokrat Tanggapi Putusan Penundaan Pemilu, Benny K Harman: Jelas Menolak
Awalnya Benny menjelaskan bahwa dalam membangun bangsa, kehendak rakyat harus diutamakan, bukan dari segelintir elite atau golongan.
"Jadi, tidak boleh dikuasai oleh golongan tertentu, tidak boleh dikuasai oleh kelompok tertentu, tidak boleh dikuasai oleh oligarki, tidak boleh dikuasai oleh preman, tidak boleh dikuasai oleh mafia. Itu maunya," ujar Benny dalam diskusi bertajuk "Menuju Rakyat yang Berdaulat".
Namun, kata Benny, yang terjadi bahwa pemilu menghasilkan para pemimpin yang pro penindasan.
"Tetapi yang terjadi pada saat ini, demokrasi yang kita laksanakan kita jalankan, pemilu yang kita jalankan, hanya menghasilkan pemimpin-pemimpin yang pro pada penindasan, yang pro pada kelanggengan penguasaan sekelompok atau golongan-golongan tertentu," ucap Benny.
Karena itu, Benny menuturkan bahwa Gerakan Rekonstruksi yang telah diluncurkan harus mengawal jalannya pemilu dengan sebaik-baiknya.
"Kita meyakini, demokrasi jika dilaksanakan dan diwujudkan dengan sungguh-sungguh, dalam tata kelola bangsa kita ini, kalau sungguh-sungguh dilaksanakan, tidak hanya omong, tidak hanya selesai setelah dipilih jadi pemimpin lalu rakyatnya ditinggalkan, tetapi sungguh-sungguh dilaksanakan," ucapnya.
Baca juga: Uji Bacaleg PKB, Prof AS Hikam Bicara Tantangan Demokrasi
"Maka saya yakin, demokrasi yang kita bela dan kita kawal itu, mampu meningkatkan kualitas kesehatan, kualitas kesejahteraan, kualitas kemakmuran, dan juga keamanan," tandasnya.