Dampak Erupsi Gunung Merapi: 75 Hektar Ladang Terancam Gagal Panen hingga Objek Wisata Ditutup
Setidaknya ada sekitar 75 hektar ladang di Desa Krinjing terancam gagal panen karena abu yang menempel pada sayuran.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
"Akan tetapi selain cabai, seperti kembang kol dan lainnya bisa turun semua. Karena kembang kol kalau terkena abu seperti ini (abu) susah dihilangkan, apalagi centul," ungkap Ismail.
Menurutnya, satu-satunya cara untuk menghilangkan abu-abu itu secara bersih adalah dengan air hujan.
Baca juga: BPBD DIY Belum Evakuasi Warga Sleman di Lereng Gunung Merapi, Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Peternak Beli Rumput
Selain sektor pertanian, abu vulkanik yang menyelimuti Desa Krinjing juga berdampak bagi sektor peternakan.
Bagi para peternak kambing atau sapi di wilayah tersebut, mereka kesulitan untuk mendapatkan rumput.
Kepala Dusun Gendelan, Wusono Jati (36), menyebut para peternak di wilayahnya tidak dapat mencari rumput akibat abu vulkanik.
Warga pun terpaksa pergi ke desa tetangga yang berada di bawah Desa Krinjing, untuk membeli pakan ternak.
"Untuk sementara warga mencari pakan ternak ke bawah (desa tetangga) yang tidak terkena abu. Mereka carinya damen (jerami padi), biasanya rombongan pakai mobil pick up. Nanti mereka beli per bongkok (bundel) Rp6.000."
"Ya sebenarnya lebih mahal (ketimbang cari rumput sendiri).Cuman mau bagaimana, sekarang rumput tidak bisa buat kasih makan ternak," ujar Wusono.
Baca juga: Beda Nasib, Inilah Kondisi Para Petani saat Gunung Merapi Erupsi, Ada yang Santai hingga Gagal Panen
Objek Wisata Ditutup
Selain itu, dampak lain juga diradsakan di sektor pariwisata.
Beberapa destinasi wisata di Kabupaten Sleman yang berdekatan dengan Gunung Merapi ditutup untuk sementara waktu.
Penutupan sementara destinasi wisata di lereng Gunung Merapi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya erupsi susulan.
Hal tersebut diungkap oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, Minggu (12/3/2023).