Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disuntik Modal LPDB-KUMKM, KSPPS Al Huda Wonosobo Catatkan Total Asset Rp151 Miliar

Koperasi perlu meningkatkan kualitas SDM dan bertransformasi secara digital mulai dari peningkatan sistem informasi dan layanan bisnis.

Editor: Content Writer
zoom-in Disuntik Modal LPDB-KUMKM, KSPPS Al Huda Wonosobo Catatkan Total Asset Rp151 Miliar
Istimewa
Dua orang sedang bertransaksi di koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah 

Transformasi Koperasi

Terkait strategi koperasi dalam meningkatkan produktivitas di tahun 2023, Bambang mengatakan, ada dua program akselerasi koperasi. Antara lain, program integrasi seluruh anggota ke dalam platform layanan integrasi, serta program membangun ekosistem Al Huda dimana inti dari ekosistem anggota adalah menyambungkan kebutuhan dan bisnis antar anggota dengan cara melakukan transaksi pembayaran digital melalui platform yang sudah disediakan Al Huda.

“Koperasi juga menerapkan langkah preventif untuk mengatasi risiko pembiayaan bermasalah dan kondisi gagal bayar. Di antaranya, penjadwalan kembali dengan kebijakan 3R yaitu rescheduling, restructuring, dan reconditioning. Rescheduling atau perpanjangan jangka waktu, reconditioning atau penataan ulang persyaratan pembiayaan, serta restructuring atau perubahan syarat untuk penambahan modal. Anggota juga diwajibkan menggunakan jaminan pada program pembiayaan yang ditawarkan koperasi, serta diikutsertakan dalam Program Taawun yakni Taawun kematian dan kebakaran,” jelas Bambang.

Senada dengan KSPPS Al Huda, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo turut mendorong koperasi untuk bertransformasi seiring berkembangnya zaman agar dapat berkontribusi dalam perekonomian daerah, terutama perekonomian nasional. Bukan hanya koperasi yang dituntut bertransformasi, LPDB-KUMKM juga menerapkan strategi pembiayaan dengan transformasi bisnis.

“Mulai dari e-proposal, yaitu pengajuan proposal pinjaman/pembiayaan LPDB-KUMKM secara online melalui laman https://eproposal.lpdb.id/, digitalisasi arsip, dan pengelolaan keuangan melalui cash management system (CMS). Selain itu, LPDB-KUMKM juga melakukan program inkubasi melalui Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM, serta meningkatkan sinergi dengan pemerintah daerah khususnya Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Badan Layanan Umum (BLU),” jelas Supomo.

Kerja sama tersebut, lanjut Supomo, merupakan strategi LPDB-KUMKM dalam optimalisasi penyaluran dana bergulir kepada seluruh mitra koperasi di Indonesia. "Tercatat sampai dengan awal Maret 2023, penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM per 2023 telah mencapai Rp42,05 miliar, dengan penyaluran melalui pola konvensional sebesar Rp8,84 miliar, dan pola syariah sebesar Rp33,21 miliar. Sementara total pencairan dana bergulir sejak awal penyaluran di tahun 2008 hingga 2023 mencapai Rp15,87 triliun," tutup Supomo.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas