Sosok Amanda yang Disebut-sebut Sebagai 'Pembisik' Mario Dandy hingga Berujung Penganiayaan
Amanda terlihat menggunakan kemeja berwarna putih dan celana berwarna hitam terlihat sambil menenteng sebuah tas hitam.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok APA alias Anastasya Pretya Amanda akhirnya muncul dipublik setelah disebut-sebut sebagai sosok 'pembisik' kepada anak mantan pejabat pajak, Mario Dandy Satrio (20) sehingga terjadi penganiayaan.
Amanda datang ke Polda Metro Jaya bersama sejumlah kuasa hukumnya untuk menanyakan proses laporan yang dibuat terhadap Mario cs atas tuduhan orang yang memicu terjadinya penganiayan ke Crytalino David Ozora (17).
Amanda terlihat menggunakan kemeja berwarna putih dan celana berwarna hitam terlihat sambil menenteng sebuah tas hitam.
Gadis berusia 19 tahun itu tampak agak tinggi dengan badan kurus dan berambut panjang.
Wajah Amanda tidak tampak jelas karena yang bersangkutan memakai masker yang menutupi wajahnya.
Untuk informasi, aksi penganiayaan dilakukan oleh salah satu mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan bernama Mario Dandy Satrio (20) terhadap anak petinggi GP Ansor, David (17).
Peristiwa penganiayaan itu terjadi di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).
Awalnya, teman wanita Mario berinisial AGH yang menjadi sosok pertama yang mengadu jika mendapat perlakuan kurang baik dari korban hingga memicu penganiayaan itu terjadi.
Namun, belakangan diketahui orang yang pertama memberikan informasi jika orang yang pertama kali memberikan informasi kepada Mario mengenai kabar temannya, AGH diperlakukan tak baik yakni temannya berinisial APA.
Baca juga: APA, Mantan Pacar Mario Dandy akan Diperiksa soal Keterkaitan Perencanaan Penganiayaan
Adapun informasi itu, dikabarkan oleh APA kepada Mario sekitar 17 Januari 2023 lalu yang dimana menyatakan bahwa saksi AGH mendapat perlakuan tak baik dari korban.
Atas hal itu, Mario emosi dan ingin bertemu David. AG saat itu menghubungi David yang tengah berada di rumah rekannya berinisial R di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Setelah bertemu, David diminta untuk melakukan push up sebanyak 50 kali. Namun, dia hanya sanggup 20 kali. Selanjutnya, David diminta untuk mengambil sikap tobat dan terjadi penganiayaan.
Mario langsung ditangkap oleh pihak sekuriti komplek dan diserahkan ke polisi.