Mario Dandy-Shane Lukas Jalani Pemeriksaan Psikologi Forensik, Polisi: Bisa Ketahui Niat Tersangka
Mario Dandy dan Shane Lukas jalani pemeriksaan psikologi forensik untuk mengungkap niat jahat dari kedua tersangka penganiayaan terhadap David.
Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Sri Juliati
Sebelumnya, rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo telah digelar di Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023) lalu.
Dua tersangka yaitu Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas turut dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut dan hanya pelaku anak berinisial AGH (15) yang tak hadir.
Adapun rekonstruksi tersebut, nyatanya semakin menguak fakta-fakta baru yang sebelumnya belum diketahui publik terkait kasus ini.
Seperti diketahui, rekonstruksi dilakukan untuk mencocokkan alat bukti yang dimiliki penyidik dengan keterangan saksi dan tersangka.
Berikut fakta-fakta baru terkait kasus penganiayaan terhadap David oleh Mario Dandy berdasarkan rekonstruksi yang sudah digelar.
1. Shane Tidak Tahu Sosok yang akan Dianiaya Mario
Salah satu adegan rekonstruksi memperlihatkan Shane sebelumnya tidak mengetahui sosok yang akan dianiaya oleh Mario Dandy.
Pada BAP yang dibacakan penyidik, Mario Dandy hanya menyuruh Shane untuk merekam aksi penganiayaan.
2. Posisi Sikap Tobat David: Kepala Menopang Badan, Tangan di Belakang
Dari rekonstruksi ini pun akhirnya diketahui posisi sikap tobat yang diperintahkan oleh Mario kepada David yang dicontohkan oleh Shane.
Sebelum melakukan posisi sikap tobat tersebut, Mario menyuruh David push-up sebanyak 50 kali di belakang mobil Rubicon.
Namun David hanya mampu push-up sebanyak 20 kali.
Dari sinilah, Mario menyuruh David mengambil sikap tobat dan Shane mencontohkannya.
3. David Lakukan Sikap Tobat, AGH Merokok