Bawaslu Tidak Ingin Dimusuhi Parpol: Ngopi Lah, Kantor Terbuka 24 Jam
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tidak ingin dianggap sebagai musuh oleh seluruh partai politik (parpol).
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI tidak ingin dianggap sebagai musuh oleh seluruh partai politik (parpol).
Karena itu, lembaga pengawas pemilu itu memiliki cara agar tetap bisa dekat dengan parpol.
Satu di antaranya, Bawaslu RI memperbolehkan seluruh partai politik untuk ngopi di kantornya.
Bahkan, Bawaslu siap membuka kantornya 24 jam untuk kedatangan parpol.
"Ngopi boleh, ngopi lah ke kantor Bawaslu. Thamrin terbuka 24 jam untuk seluruh partai politik. Kantor Bawaslu provinsi kabupaten kota terbuka 24 jam untuk partai politik kalau mau ngopi," ujar Komisioner Bawaslu Lolly Suhenty saat ditemui usai diskusi di Hotel Artotel Suites Mangkuluhur, Jalan Gatot Subroto, Semanggi, Jakarta Selatan pada Sabtu (18/3/2023).
Namun begitu, Lolly memahami bahwa Bawaslu tetap harus memiliki batasan kedekatan Parpol. Tujuannya, agar tidak menimbulkan fitnah dilihat masyarakat.
Menurutnya, kebijakan agar dekat dengan parpol ini diambil agar adanya pecegahan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh parpol. Karenanya, komunikasi harus tetap terus dilakukan kepada seluruh parpol.
"Orang mencegah itu komunikasinya harus kooperatif, baik, tidak berjarak. Karena itu lalu kami kepada seluruh jajaran pengawas pemilu tidak hanya di Bawaslu RI tapi juga ke provinsi dan kabupaten kota kami sampaikan tidak boleh ada partai yang merasa jauh dari bawaslu. Karena kalau jauh dari bawaslu mau nanya aja mereka sungkan," jelasnya.
Tak hanya itu, kata Lolly, kebijakan ini juga diambil untuk mencegah Bawaslu dianggap musuh oleh parpol. Sebab, dia memahami banyak parpol yang tak nyaman dengan kewenangan Bawaslu dalam mengawasi pemilu.
"Kita tegur baik baik aja mereka merasa dimusuhi. Karena kita sama sama tau yang namanya diawasi itu tidak enak. Nah supaya diawasi tidak enak tapi kemudian sama sama menghormati posisi masing masing maka bawaslu dan partai politik adalah mitra yang strategis," ungkapnya
Baca juga: Temuan Bawaslu: Kawasan Apartemen dan Perumahan Elite Susah Dicoklit
"Batasannya agar tidak menimbulkan fitnah jangan dilakukan di ruang gelap, tidak boleh di ruang tertutup, tidak boleh kemudian di ruang yang memungkinkan orang berasumsi buruk itu gak boleh," tandasnya.
Sama kaya temen temen wartawan ya datang aja. Itu yang disebut dengan bagaimana membangun kedekatan. Batasannya jelas dan tidak kemudian diskriminatif. Kami harus dekat dengan seluruh partai. Yang tidak boleh kita dekat dengan hanya kepada sebagian partai. Termasuk kalau jauh ya jauhnya sama. Tidak boleh yang satu dekat yang satu jauh.