Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Kasus Taruna Akmil Diduga Aniaya Mahasiswa Kedokteran, Kadispenad: Menjadi Urusan Polisi

TNI AD menjelaskan perkembangan terkini kasus dugaan penganiayaan Taruna Akmil terhadap mahasiswa kedokteran di Medan.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Update Kasus Taruna Akmil Diduga Aniaya Mahasiswa Kedokteran, Kadispenad: Menjadi Urusan Polisi
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari ketika berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dan jajaran di kantor Tribun Network Jakarta Pusat pada Selasa (21/3/2023). 

Namun, dikatakan Zulkarnain saat hendak meninggalkan komplek Tasbih I, adiknya melihat mobil korban dan menghentikannya.

Ketika itu, korban sedang bersama dengan pacarnya bernama Manda dan juga kakak beserta adik pacarnya di dalam mobil.

"Ketemulah orang ini, disetoplah. Lalu turun orang ini yang turun duluan si Zofan, Fathir, sama Abi, diketuk orang ini pintu mobil Ipon," ujarnya.

Dikatakannya, setelah pintunya terbuka, anaknya Zofan langsung memukuli korban sebanyak dua kali di bagian wajahnya.

"Hendru saat itu masih di dalam mobil, waktu dilihatnya adiknya mukuli si Ipon turun dia, ditariknya adiknya, bilang jangan bikin masalah. Nggak lama itu, cuma satu menit," bebernya.

Kemudian, setelah kejadian itu korban ini sempat mendatangi Polsek Sunggal untuk membuat laporan.

Dikarenakan, malam itu Polsek Sunggal sedang ramai, Ipon pun mendatangi Polresbes Medan dan melaporkan kejadian penganiayaan itu.

Berita Rekomendasi

"Kalaupun nggak ketemu titik terang, saya akan tetap menyerahkan kasus ini diproses oleh Polresbes Medan dan juga Denpom," katanya.

Kronologi Versi Korban, Ipon

Taruna Akademi Militer (Akmil) berinisial MZH dilaporkan ke Polisi Militer Medan usai diduga menganiaya calon dokter bernama Teuku Shehan Arifa Pasha hingga tengkorak kepala bergeser.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU tersebut tampak didampingi pamannya untuk melapor ke Denpom I/5 Medan. Ia tampak berjalan dengan pelan akibat dari penganiayaan tersebut.

Saat diwawancarai, Shehan menceritakan kronologis penganiayaan bermula pada Sabtu (18/2/2023), dirinya bersama dengan dua teman wanitanya menaiki mobil keluar dari Komplek Tasbih I menuju Jalan Setia Budi.

Lalu tiba-tiba mobilnya dihadang, Lalu dua orang keluar dari dalam mobil yaitu taruna Akmil MZH dan adiknya berinisial Z.

Kemudian korbanpun bertanya kepada taruna Akmil yang dikenalnya masa sekolah kenapa memberhentikannya. Taruna Akmil itupun menjawab bahwa ada yang hendak dibicarakan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas