Menuju Generasi Emas 2045, BKKBN Bersama Tribun Network Gelar Talk Show Semesta Cegah Stunting
Hal ini sejalan dengan kampanye #CukupDuaTelur yang digaungkan program 'Semesta Mencegah Stunting' yang sedang dijalankan BKKBN bekerjasama dengan
Editor: Content Writer
“Kami bergerak bersama bahwa mengonsumsi dua telur cukup dibandingkan mie instan atau cilok karena sekarang juga lagi tren makanan cepat saji,” tambahnya.
Krisdayanti berpendapat sebagai komisi yang membidangi masalah kesehatan menjadi keharusan membangun kesadaran para orang tua agar memberikan asupan gizi baik untuk anak.
Mencegah stunting adalah pekerjaan mulia
CEO Tribun Network Dahlan Dahi menceritakan betapa mulianya pekerjaan mengurus permasalahan stunting.
Dahlan menyadari pentingnya penanggulangan stunting saat Tribun Banten berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Saya belajar saat kami menggelar acara bersama BKKBN kemudian saya paham bahwa ini luar biasa. Ini pekerjaan yang sungguh-sungguh mulia," ujarnya.
Sejak itu, Tribun Network ingin terlibat langsung untuk menekan prevalensi stunting yang mencapai 40 juta orang.
"Kita tidak seperti tentara yang dibekali senjata tetapi kita punya wartawan di 320 kota dan mereka punya teman, temannya tentara, temannya BKKBN, temannya pengusaha, temannya tokoh agama, dan bagaimana kalau stunting ini kita gerakkan," tutur Dahlan yang juga Chief Digital Officer (CDO) Kompas Gramedia.
Sementara Waaster Kasad Bidang Tahwil Komsos Dan Bhakti TNI, Yudianto Putrajaya mengatakan bahwa TNI terus mendukung program penurunan prevalensi angka stunting di Indonesia.
Bahkan katanya KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman mengatakan kalau bisa prevalensi angka stunting turun hingga 10 persen.
"BKKBN beragam TNI masih MoU masih membackup masih melaksanakan upaya penurunan angka prevalensi stunting. BKKBN menargetkan turun hingga 14 persen tapi bapak KSAD menyampaikan kalau bisa 10 persen," ujarnya.
Brigjen Putrajaya juga menyebut untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong.
“Jajaran TNI AD sudah melakukan upaya menurunkan angka prevalensi stunting di 15 Pangdam dan 47 Korem serta 342 Kodim dan 3667 Koramil seluruh Indonesia” pungkasnya
Putrajaya menambahkan bahwa kepedulian untuk mencegah stunting juga harus sama-sama dilakukan karena ini adalah tanggung jawab sesama anak bangsa tidak bisa berdiri masing-masing.