Wacana Koalisi Besar Dinilai Jadi Ancaman Demokrasi, Voxpol: Masyarakat Ingin Lebih dari 2 Capres
Pangi Syarwi Chaniago menilai wacana pembentukan koalisi besar merupakan ancaman bagi demokrasi. Masyarakat ingin lebih dari dua Capres.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Agar tidak terjadi keterbelahan, politik identitas, dan seterusnya, supaya masyarakat punya alternatif pilihan, itu ada di angka 70 persen," ungkapnya.
Pangi menyebut dengan hanya dua capres, belum tentu bisa menampung aspirasi kepentingan masyarakat.
"Apalagi generasi Gen Z atau milenial belum tentu setuju dengan dua calon presiden," ujarnya.
Diketahui wacana pembentukan Koalisi Besar mencuat ke publik setelah pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu 5 Ketua Partai Politik pada Minggu (2/4/2023) lalu.
Koalisi besar merupakan gabungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Hadir dalam pertemuan itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Kemudian ada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.