Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana Koalisi Besar Dinilai Jadi Ancaman Demokrasi, Voxpol: Masyarakat Ingin Lebih dari 2 Capres

Pangi Syarwi Chaniago menilai wacana pembentukan koalisi besar merupakan ancaman bagi demokrasi. Masyarakat ingin lebih dari dua Capres.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Wacana Koalisi Besar Dinilai Jadi Ancaman Demokrasi, Voxpol: Masyarakat Ingin Lebih dari 2 Capres
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat konferensi pers usai acara Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023) yang juga dihadiri para ketua umum parpol koalisi pemerintah. Pengamat Politik sekaligus Direktur Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai wacana pembentukan koalisi besar merupakan ancaman bagi demokrasi. 

"Agar tidak terjadi keterbelahan, politik identitas, dan seterusnya, supaya masyarakat punya alternatif pilihan, itu ada di angka 70 persen," ungkapnya.

Pangi menyebut dengan hanya dua capres, belum tentu bisa menampung aspirasi kepentingan masyarakat.

"Apalagi generasi Gen Z atau milenial belum tentu setuju dengan dua calon presiden," ujarnya.

Diketahui wacana pembentukan Koalisi Besar mencuat ke publik setelah pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu 5 Ketua Partai Politik pada Minggu (2/4/2023) lalu.

Koalisi besar merupakan gabungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Hadir dalam pertemuan itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Kemudian ada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.

Berita Rekomendasi

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas